BOGOR, BERITAKITA || Pemerintah Kabupaten Bogor terus memperkuat gerakan perlindungan anak melalui sinergi lintas lembaga. Upaya ini tampak dalam kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kapasitas SDM yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), melibatkan berbagai lembaga pemerhati anak yang aktif di wilayah Kabupaten Bogor.
Sebanyak 15 lembaga dan yayasan hadir, termasuk Yayasan Cahaya Madani Indonesia (YCMI) dari Dusun Jambatan Satu, Puspasari-Citeureup. Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan pemahaman terkait pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Sussy Rahayu Agustini, dalam sambutannya mengapresiasi keterlibatan para undangan.
“Kegiatan ini bertujuan menyatukan persepsi dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan fisik, psikologis, seksual, penelantaran ekonomi, kekerasan digital, bullying, hingga TPPO,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya penguatan kapasitas lembaga mengingat Kabupaten Bogor memiliki 1,8 juta anak dari total 5,8 juta penduduk.
“Pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga pembangunan keluarga, mentalitas anak, dan perlindungannya,” tambahnya.
Perwakilan YCMI, Achmad Darmawan, juga menyampaikan apresiasi atas materi yang disajikan.
“Kegiatan ini sangat aplikatif dan membantu kami dalam mengimplementasikan UU No. 35 Tahun 2014, PERDA No. 5 Tahun 2015, dan PERDA No. 3 Tahun 2023 tentang Kabupaten Layak Anak,” jelasnya.
Sinergi yang terbangun melalui kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat gerakan perlindungan anak di Kabupaten Bogor, sekaligus menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang setiap anak.
Penulis : Irwandi
Sumber Berita: Liputan