Jakarta, Berita Kita — Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mengambil langkah proaktif dengan memfasilitasi pertemuan antara perwakilan pengemudi ojek online (ojol) dan sejumlah pejabat pemerintah, guna mencari solusi atas berbagai tuntutan yang disuarakan dalam aksi unjuk rasa.
Fasilitasi ini disampaikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di Jakarta pada Selasa (20/5). Ia menyatakan bahwa pihaknya telah mengatur pertemuan antara 25 perwakilan pengemudi ojol dengan pemerintah.
“Kami fasilitasi 25 orang untuk bertemu dari pemerintah,” ujar Karyoto.
Pertemuan ini dirancang agar aspirasi massa aksi dapat disampaikan secara langsung kepada pejabat terkait, termasuk Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polhukam) Lodewijk Freidrich Paulus. Selain itu, perwakilan ojol juga dijadwalkan bertemu dengan Direktur Jenderal Perhubungan dari Kementerian Perhubungan.
Karyoto menegaskan bahwa peran aparat keamanan adalah memediasi dan memastikan proses penyampaian aspirasi berjalan kondusif serta tertib.
“Kalau saya sebagai aparat keamanan, hanya bisa memfasilitasi mereka yang berunjuk rasa, yang punya tuntutan-tuntutan untuk ditampung. Karena tidak mungkin regulasi diselesaikan di jalan. Silakan diskusi saja apa permintaannya,” lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengonfirmasi bahwa aksi unjuk rasa skala besar akan berlangsung pada Selasa siang di Jakarta.
Massa aksi dijadwalkan bergerak secara konvoi dari Markas Garda Indonesia di Jalan Kodam Raya Nomor 6, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Titik kumpul selanjutnya adalah kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi utama penyampaian tuntutan.
Menurut Igun, aksi akan melibatkan puluhan ribu pengemudi ojol serta mobil komando, dan seluruh peserta bergerak secara terorganisir menuju kawasan pusat pemerintahan untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Langkah Kapolda Metro Jaya ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan regulasi yang menjadi sumber unjuk rasa para pengemudi ojek online. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis