Kota Bekasi, BeritaKita – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu 2025 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta ini dihadiri oleh seluruh Ketua TP PKK dan Kepala Dinas Kesehatan dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti Anggraini, M.M., yang turut mendampingi rombongan Kota Bekasi.
Rakornas Posyandu tahun ini mengusung tema “Penguatan Posyandu dalam Implementasi 6 Layanan Dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM).” Tema tersebut menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperkuat pelayanan dasar masyarakat melalui Posyandu.
Enam layanan yang menjadi fokus utama meliputi kesehatan ibu dan anak, gizi masyarakat, imunisasi, pencegahan serta pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan upaya promotif-preventif yang menyeluruh. Seluruhnya diarahkan agar masyarakat dapat merasakan layanan kesehatan dasar secara lebih merata.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto, menyampaikan bahwa Posyandu memiliki peran yang sangat vital. Ia menegaskan bahwa Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan keluarga di tingkat masyarakat.
“Posyandu adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar. Melalui Rakornas ini, kita semakin memahami pentingnya enam layanan standar yang harus terintegrasi agar masyarakat, khususnya ibu dan anak, mendapatkan pelayanan yang lebih optimal,” ujar Wiwiek.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa TP PKK Kota Bekasi siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Dukungan penuh terhadap kader Posyandu menjadi salah satu agenda prioritas agar peningkatan layanan dapat berjalan konsisten.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti Anggraini, M.M., memandang Rakornas sebagai momentum penting bagi pemerintah daerah. Menurutnya, forum tersebut menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah dalam penguatan layanan Posyandu.
“Bekasi sudah memiliki jaringan Posyandu yang cukup luas. Dengan adanya penguatan melalui Rakornas ini, kita akan fokus meningkatkan kapasitas kader serta memastikan ketersediaan sarana prasarana agar layanan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Satia.
Ia menambahkan bahwa optimalisasi sarana dan peningkatan kualitas kader merupakan kunci keberhasilan Posyandu di Kota Bekasi. Dengan bekal pelatihan dan dukungan infrastruktur, kader akan semakin profesional dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Rakornas juga menegaskan pentingnya peran kolaboratif. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TP PKK, serta seluruh unsur masyarakat diminta saling bersinergi agar Posyandu mampu bertransformasi menjadi pusat layanan terpadu.
Kementerian Dalam Negeri melalui Rakornas ini mendorong agar Posyandu tidak hanya sekadar wadah pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai ruang edukasi bagi masyarakat. Edukasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran tentang pola hidup bersih dan sehat.
Bagi Kota Bekasi, hasil Rakornas akan menjadi pijakan dalam merumuskan strategi penguatan layanan Posyandu di tingkat kelurahan. Dengan jumlah Posyandu yang tersebar luas, Pemerintah Kota Bekasi memiliki potensi besar dalam mempercepat peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar.
TP PKK Kota Bekasi juga berkomitmen untuk terus mengawal program tersebut. Langkah nyata akan diwujudkan melalui pendampingan intensif, koordinasi rutin, serta monitoring berkelanjutan terhadap seluruh kegiatan Posyandu.
Selain itu, penguatan kerja sama dengan pihak swasta, akademisi, dan lembaga sosial juga direncanakan untuk memperluas dampak layanan Posyandu. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan.
Wiwiek Hargono Tri Adhianto menegaskan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat adalah fondasi utama pembangunan. Dengan Posyandu sebagai basisnya, kesejahteraan keluarga akan lebih mudah diwujudkan.
“Dengan penguatan enam layanan dasar, kita optimistis Posyandu akan semakin relevan dan efektif dalam menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Rakornas Posyandu 2025 akhirnya menutup rangkaian kegiatan dengan kesepakatan bersama seluruh peserta. Kesepakatan tersebut meneguhkan langkah nyata penguatan Posyandu di setiap daerah sebagai bagian dari pencapaian tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan.
Dengan terselenggaranya Rakornas ini, Kota Bekasi menyatakan kesiapan penuh untuk menindaklanjuti hasil rekomendasi. Pemerintah daerah, TP PKK, dan Dinas Kesehatan akan bahu-membahu mengoptimalkan peran Posyandu di seluruh kelurahan.
Harapannya, Posyandu di Kota Bekasi mampu menjadi pusat layanan terpadu yang tidak hanya melayani, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara menyeluruh. Dengan begitu, kualitas hidup warga akan meningkat dan tercipta keluarga yang lebih sehat serta sejahtera. ***
Editor : Redaksi