Koperasi Merah Putih Didorong Bangun Ekosistem Ekonomi Desa di Kalimantan Tengah

- Redaksi

Kamis, 22 Mei 2025 - 14:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Palangka Raya, Berita Kita – Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan terus mengakselerasi pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan di wilayah perdesaan maupun kelurahan. Salah satu daerah yang menjadi fokus implementasi program ini adalah Provinsi Kalimantan Tengah.

 

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa inisiatif ini hadir untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan memberdayakan masyarakat desa. “Ekosistem ekonomi di desa harus dibangun agar desa bisa berkembang, desa semakin kreatif, serta anak mudanya bisa bekerja,” ujarnya saat menghadiri kegiatan di Palangka Raya, Kamis (21/5/2025).

 

Menurutnya, ekosistem ekonomi desa mencakup hubungan terintegrasi antara produksi, distribusi, dan konsumsi yang saling mendukung. Dalam kerangka ini, koperasi menjadi instrumen penting untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.

 

Sebagai langkah konkret, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Zulkifli Hasan, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas tersebut, menjelaskan bahwa target pembentukan koperasi ini mencapai 80.000 unit di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  3.000 Pekerja Hotel di Jawa Barat Alami Pemangkasan Jam Kerja Akibat Tekanan Ekonomi

 

Dia menekankan bahwa keberadaan Koperasi Merah Putih bertujuan untuk mengatasi tantangan yang selama ini dihadapi masyarakat desa, termasuk petani, nelayan, dan pelaku UMKM yang kerap terjerat dalam rantai pasok panjang dan peran tengkulak.

 

“Oleh karenanya keluarlah Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Tugas satgas salah satunya memastikan pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih,” tuturnya.

 

Solusi yang ditawarkan koperasi ini antara lain adalah dengan memotong peran tengkulak dan menyederhanakan rantai distribusi, sehingga harga produk menjadi lebih stabil dan menguntungkan produsen lokal. “Jadi Koperasi Merah Putih ini akan memotong rantai pasok yang panjang,” tegas Zulkifli Hasan.

 

Selain itu, koperasi juga diharapkan dapat memperkuat distribusi bahan pokok yang selama ini bergantung pada pemasok luar daerah, sehingga harga barang lebih terjangkau. Unit usaha koperasi dirancang mencakup berbagai sektor, mulai dari toko sembako, simpan pinjam, apotek, klinik desa, gudang, hingga logistik desa.

Baca Juga :  Jelang Idul Adha, Pengawasan Pangan di Pasar Tradisional Jakarta Timur Diperketat

 

Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran menyatakan dukungan penuh terhadap program strategis nasional ini. Menurutnya, Koperasi Merah Putih berpotensi menjadi pendorong utama kemandirian desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

“Koperasi Merah Putih, kami sangat menyambut baik dan mendukung penuh, yang nantinya dapat menjadi motor penggerak kemandirian desa dan kelurahan untuk kesejahteraan masyarakat,” ucap Agustiar Sabran.

 

Hingga 21 Mei 2025, perkembangan implementasi program ini di Kalimantan Tengah menunjukkan kemajuan signifikan. Dari total 1.432 desa dan 144 kelurahan, sebanyak 659 desa dan kelurahan telah menerima sosialisasi program. Selanjutnya, 268 wilayah telah melaksanakan musyawarah khusus serentak, 218 telah memasuki proses pencatatan melalui notaris, dan 68 lainnya siap melakukan simulasi pendaftaran koperasi dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.

 

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen kuat berbagai pihak dalam mempercepat pembentukan koperasi sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi desa yang lebih mandiri dan berdaya saing.  ***

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Kemenhub Pacu Proyek MASTRAN, Transportasi Massal Inklusif Siap Ubah Wajah Kota-Kota Besar
Whoosh Tawarkan Tarif Rute Pendek Mulai Rp75 Ribu, Liburan Sekolah Jadi Makin Seru
Bupati Magelang Dorong Sinergi Pariwisata Lewat Travel Mart di BITE 2025
Reuni Akbar Mahaputra 2025: Silaturahmi, Seni, dan Semangat Berkarya di Balai Sarwono
Hari Pertama Pelatihan Bahasa Korea di Kampung Progreming Lebak Denok Cilegon
Grab Peringatkan Risiko Pengangkatan Mitra Jadi Karyawan: UMKM dan Pengemudi Bisa Terdampak
Konflik Iran-Israel Memanas, Menko Airlangga: Belum Berdampak Langsung ke Ekonomi RI, tapi Harga Minyak Perlu Diwaspadai
“Ekonomi Indonesia Tangguh Hadapi Badai Global: APBN Surplus, Inflasi Terkendali, Lapangan Kerja Bertambah”
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:36 WIB

Kemenhub Pacu Proyek MASTRAN, Transportasi Massal Inklusif Siap Ubah Wajah Kota-Kota Besar

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:28 WIB

Whoosh Tawarkan Tarif Rute Pendek Mulai Rp75 Ribu, Liburan Sekolah Jadi Makin Seru

Senin, 16 Juni 2025 - 18:31 WIB

Bupati Magelang Dorong Sinergi Pariwisata Lewat Travel Mart di BITE 2025

Minggu, 15 Juni 2025 - 17:16 WIB

Reuni Akbar Mahaputra 2025: Silaturahmi, Seni, dan Semangat Berkarya di Balai Sarwono

Sabtu, 14 Juni 2025 - 15:20 WIB

Hari Pertama Pelatihan Bahasa Korea di Kampung Progreming Lebak Denok Cilegon

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes