Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Ekosistem yang Menggurita

- Redaksi

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta—- Fenomena korupsi di Indonesia kini bukan sekadar pelanggaran individu, melainkan telah membentuk ekosistem yang menggurita di berbagai lini kehidupan bangsa. Praktiknya berlangsung terstruktur, sistematik, dan masif, melibatkan pejabat publik, pengusaha, birokrat daerah, hingga sektor pendidikan. Senin, 13 Maret 2025.

 

Data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat, sejak berdiri pada tahun 2004 hingga 2024, lembaga antirasuah ini telah menangani lebih dari 1.300 kasus korupsi, dengan kerugian negara mencapai ratusan triliun rupiah. Sepanjang tahun 2023 saja, tercatat 161 kasus baru, didominasi oleh suap dan pengadaan barang/jasa.

 

Ironisnya, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia masih bertahan di angka 34, jauh di bawah rata-rata global. Sementara Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) yang dirilis BPS tahun 2024 juga menurun dibanding tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan menurunnya kesadaran publik dan meningkatnya sikap permisif terhadap praktik korupsi dan nepotisme.

Baca Juga :  Keakraban Prabowo dan Megawati Dinilai Cerminan Kenegarawanan Dua Tokoh Bangsa

 

Menurut peneliti Universitas Paramadina, Asriana Issa Sofia, akar korupsi di Indonesia tidak hanya pada perilaku individu, melainkan pada lemahnya sistem dan budaya permisif di masyarakat. “Pendidikan antikorupsi harus dihidupkan, bukan sekadar teori di kelas, tapi melalui teladan nyata dalam kehidupan kampus dan pemerintahan,” ujarnya.

 

Senada dengan itu, Prof. Udiansyah dari LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah XI Kalimantan Selatan menegaskan bahwa pendidikan integritas wajib diterapkan sejak dini. “Tanpa karakter, hukum tak akan berdaya. Korupsi harus dicegah lewat pembentukan moral sejak muda,” tegasnya dalam kegiatan pelatihan antikorupsi bersama KPK.

 

KPK sendiri mengungkap tiga area paling rawan korupsi di perguruan tinggi negeri, yakni pengadaan barang dan jasa, publikasi penelitian, dan pengelolaan keuangan. Kasus pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek senilai Rp 9,9 triliun menjadi bukti nyata bahwa korupsi kini menembus sektor pendidikan yang seharusnya menjadi benteng moral bangsa.

Baca Juga :  Kapolresta Tangerang Bantu Ponpes Bani Asyifa yang Alami Kebakaran

 

Para pakar menilai, korupsi yang merajalela ini membentuk “ekosistem terintegrasi” — di mana pelaku saling menopang dan sistem pengawasan internal kerap lemah. Lebih berbahaya lagi, masyarakat perlahan kehilangan sensitivitas moral terhadap penyimpangan tersebut, menganggapnya sebagai bagian dari kebiasaan birokrasi.

 

Untuk memutus rantai korupsi yang menggurita, diperlukan langkah strategis berupa reformasi kelembagaan, transparansi anggaran, penegakan hukum yang konsisten, serta pendidikan karakter yang berkelanjutan. Tanpa itu semua, bangsa ini berisiko menjadikan korupsi bukan lagi kejahatan luar biasa, tetapi bagian dari keseharian sistem pemerintahan.

 

(Sumber jurnal.kpk.go.id – djkn.kemenkeu.go.id)

 

Penulis : Imam Setiadi

Berita Terkait

Jokowi Tegaskan Tidak Pernah Meresmikan Bandara IMIP Morowali
Feri Amsari Nilai Transparansi Dokumen Pendidikan Jokowi Diperlukan untuk Akhiri Polemik Ijazah
Agus Flores Sampaikan Ucapan Hari Guru Nasional Tekankan Peran Guru sebagai Penjaga Masa Depan Bangsa
Ketua AWPI DPC Jakarta Utara Tegaskan Peran Guru sebagai Fondasi Utama Pendidikan Nasional
Guntur Romley Kritik Sindiran PSI dan Soroti Peran Politik Joko Widodo
PSI Bela Jokowi, Sindir Figur Politik, Usia Expired Masih Jadi Ketum Partai
Video Lama Disalahgunakan, Klaim Gibran Mundur sebagai Wapres pada November Dipastikan Hoaks
Gibran Wakil Presiden Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan Jalankan Mandat Presiden Prabowo
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 15:45 WIB

Jokowi Tegaskan Tidak Pernah Meresmikan Bandara IMIP Morowali

Jumat, 28 November 2025 - 08:58 WIB

Feri Amsari Nilai Transparansi Dokumen Pendidikan Jokowi Diperlukan untuk Akhiri Polemik Ijazah

Selasa, 25 November 2025 - 17:46 WIB

Agus Flores Sampaikan Ucapan Hari Guru Nasional Tekankan Peran Guru sebagai Penjaga Masa Depan Bangsa

Selasa, 25 November 2025 - 13:28 WIB

Ketua AWPI DPC Jakarta Utara Tegaskan Peran Guru sebagai Fondasi Utama Pendidikan Nasional

Senin, 24 November 2025 - 17:21 WIB

Guntur Romley Kritik Sindiran PSI dan Soroti Peran Politik Joko Widodo

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes