Jakarta, Berita Kita – Pada peringatan Hari Waisak yang jatuh pada Senin (12/5) pukul 06.21 WIB, kualitas udara di wilayah DKI Jakarta tercatat berada dalam kategori sedang. Informasi tersebut merujuk pada data yang ditampilkan oleh situs pemantau kualitas udara internasional, IQAir.
Berdasarkan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI), Jakarta mencatat angka 62 dengan konsentrasi partikel halus PM2.5 sebesar 15,3 mikrogram per meter kubik. Dengan data tersebut, Jakarta menempati posisi ke-45 dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi IQAir.
Sebagai bentuk kewaspadaan, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan selama beraktivitas di luar ruangan. “Setiap orang dianjurkan untuk memakai masker apabila beraktivitas di luar ruang,” demikian imbauan yang tercantum dalam laman resmi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan, DLH menyarankan untuk lebih sering beristirahat, melakukan aktivitas ringan, membawa obat pribadi, serta tetap menggunakan masker.
Sementara itu, lima lokasi pemantauan kualitas udara yang dikelola DLH DKI Jakarta juga menunjukkan kondisi udara pada level sedang, dengan indeks berkisar antara 51 hingga 100. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Pasar Minggu, Jakarta Selatan (AQI 70); Cempaka Putih, Jakarta Pusat (AQI 51); Marunda, Jakarta Utara (AQI 83); Kalideres, Jakarta Barat (AQI 70); dan Pulogadung, Jakarta Timur (AQI 70).
Dalam skala global, IQAir mencatat bahwa kota dengan kualitas udara terburuk pada hari yang sama adalah Manama, Bahrain, dengan AQI mencapai 157. Disusul oleh Lahore, Pakistan (154); Hanoi, Vietnam (152); Chengdu, China (151); dan Kairo, Mesir (133).
Kondisi kualitas udara yang tidak ideal ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, untuk terus memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan sekitar. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis