JAKARTA, BERITAKITA || Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi warganya. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, kini masyarakat dapat menikmati layanan pengangkutan sampah rumah tangga berukuran besar secara gratis, termasuk perabotan bekas, kasur, lemari, sofa, dan barang-barang lain yang sulit dibuang lewat petugas kebersihan harian.
Program ini hadir sebagai respons terhadap keluhan warga yang kerap kesulitan membuang sampah berukuran besar. Tak jarang, barang-barang tersebut akhirnya menumpuk di halaman rumah, dibuang ke pinggir jalan, atau bahkan ke sungai—yang pada akhirnya menambah persoalan lingkungan di ibu kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kusnandar, menjelaskan bahwa layanan ini merupakan bagian dari strategi besar Pemprov DKI untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan.
“Warga hanya perlu melapor ke kami melalui aplikasi JAKI, media sosial DLH, atau menghubungi petugas di kecamatan. Petugas akan datang menjemput sampah besar ke lokasi sesuai jadwal yang disepakati, tanpa dipungut biaya apa pun,” ujar Asep.
Di kawasan Jakarta Timur, misalnya, petugas DLH terlihat sigap mengangkut kasur dan perabotan bekas dari rumah warga menggunakan truk kebersihan. Aktivitas ini disambut positif oleh masyarakat setempat. Siti Marlia (45), warga Cipinang, mengaku sangat terbantu dengan program tersebut.
“Biasanya kalau mau buang lemari rusak bingung, soalnya tukang sampah biasa nggak bisa angkut. Sekarang tinggal lapor lewat aplikasi, langsung dijemput. Cepat dan gratis,” ujarnya penuh syukur.
Layanan ini juga menjadi langkah preventif untuk mengurangi potensi pembuangan sampah sembarangan, terutama ke sungai dan kali yang menjadi sumber utama banjir. Dengan sistem pengangkutan terjadwal dan terkoordinasi, Pemprov DKI berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan semakin meningkat.
Selain itu, DLH juga tengah menyiapkan program daur ulang barang besar, di mana sebagian material seperti kayu dan logam akan dipilah untuk dimanfaatkan kembali. Upaya ini sejalan dengan visi Jakarta menuju kota berketahanan lingkungan (resilient city) dan Jakarta Nol Sampah 2030.
Asep menambahkan, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada peran pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif warga.
“Kebersihan kota adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah menyediakan fasilitas dan layanan, sementara masyarakat diharapkan ikut menjaga dan menggunakan layanan ini dengan bijak,” tegasnya.
Dengan adanya layanan pengangkutan sampah besar ini, Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa kebersihan bukan hanya urusan petugas, tetapi gerakan bersama seluruh warga kota. Langkah sederhana seperti melapor, memilah, dan tidak membuang sampah sembarangan dapat menjadi wujud nyata cinta pada Jakarta.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi pelayanan publik bisa hadir dari kebutuhan sehari-hari masyarakat menghadirkan solusi yang informatif, inovatif, dan humanis, serta menginspirasi kota-kota lain untuk ikut berbenah menuju lingkungan yang lebih baik. ***
Penulis : Dadan