Cilegon, Banten BeritaKita – Suasana Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kelurahan Lebak Denok, Kota Cilegon, tampak berbeda pada akhir pekan ini. Sejumlah warga berkumpul, antusias mengikuti pelatihan unik yang digagas oleh Universitas Banten Jaya (UNBAJA). Melalui program pengabdian kepada masyarakat, para dosen kampus ini mengajarkan cara mengubah limbah styrofoam menjadi paving block yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini dipimpin oleh dosen UNBAJA, Teli Rosliani, bersama Fika, Eis Amaliyah, Nurul Parokah, dan Fikih Nurmansah. Proposal program ini bahkan telah diajukan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekaligus menghadirkan solusi teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki infrastruktur lingkungan.
“Kami ingin bersinergi dengan Posyantek, karena di sini teknologi inovasi terus dikembangkan. Paving block dari styrofoam ini ringan, memiliki kekuatan hingga 19 MPa, dan cocok untuk jalan pedestrian. Apalagi, banyak gang di Lebak Denok yang jalannya masih tanah,” jelas Teli Rosliani. Ia berharap inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga membuka peluang usaha mikro dan menambah kesejahteraan warga.
Antusiasme warga terlihat dari wajah para peserta. Susanti, salah satu warga yang mengikuti pelatihan, mengaku senang mendapatkan pengetahuan baru.
“Alhamdulillah, saya bisa belajar langsung membuat paving block dari limbah. Semoga ini bermanfaat bagi warga lain di Lebak Denok,” ujarnya.
Babang Susanto, dosen Teknik Sipil UNBAJA, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang memberdayakan masyarakat. “Ini langkah awal memanfaatkan limbah styrofoam secara mandiri. Selain mengurangi sampah, hasilnya bisa digunakan untuk perbaikan jalan kelurahan atau dijual. Prosesnya mudah dan bisa dikerjakan warga, semoga menginspirasi kreativitas mereka,” ungkapnya.
Dengan kombinasi ilmu pengetahuan, teknologi tepat guna, dan semangat gotong royong, UNBAJA dan warga Lebak Denok membuktikan bahwa limbah pun bisa disulap menjadi aset berharga bagi lingkungan dan ekonomi. ***
Penulis : Atril