May Day 2025: Saat Presiden Prabowo Bertemu Buruh, Janji dan Harapan untuk Kesejahteraan di Monas

- Redaksi

Sabtu, 3 Mei 2025 - 10:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Berita Kita — Di bawah langit cerah ibu kota, ribuan buruh dari berbagai penjuru Indonesia tumpah ruah ke kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Mereka datang dengan satu tujuan: menyuarakan hak dan harapan dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2025.

 

 

Gelombang manusia berseragam serikat pekerja dan membawa bendera organisasi mereka mulai memadati pusat Jakarta sejak pagi hari. Diiringi spanduk tuntutan dan orasi lantang, mereka berjalan dalam satu barisan menuju Monas, menjadikan peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggung perjuangan yang nyata.

 

 

Lebih dari 200.000 buruh turut serta, menjadikannya aksi Hari Buruh terbesar pascareformasi. Di tengah massa, Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dan menjadi kepala negara kedua setelah Soekarno yang turun langsung menyapa buruh pada Hari Buruh.

 

 

Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, mengenakan safari krem dan topi biru tua. Ia disambut dengan antusiasme luar biasa dari para buruh yang meneriakkan namanya berulang kali. Sebelumnya, massa buruh dihibur melalui penampilan band Tipe-X yang menambah semarak suasana. Orasi para pimpinan serikat bergema dari panggung utama, menyoroti berbagai isu krusial buruh masa kini.

 

 

Berbagai isu strategis dibawa ke hadapan Presiden. Ketua KSBSI, Eli Rosita Silaban menyampaikan terima kasih atas kehadiran Prabowo dan berharap keberpihakan negara pada buruh tak hanya simbolik, tetapi nyata dalam kebijakan.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Janjikan Terobosan untuk Perlindungan dan Kesejahteraan Buruh

 

Tuntutan lain datang dari Ketua KSPI, Said Iqbal, yang menegaskan enam agenda utama buruh: penghapusan outsourcing, penguatan Satgas PHK, kenaikan upah, pengesahan UU Ketenagakerjaan, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan pemberantasan korupsi.

 

Jumhur Hidayat dari KSPSI juga menyatakan, “Istana di bawah Prabowo adalah istana rakyat, bukan milik elite,” menandakan harapan baru dari kaum buruh bahwa negara kini berpihak pada mereka.

 

 

Dalam pidato berdurasi 15 menit, Presiden Prabowo menjanjikan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang diisi oleh pemimpin serikat buruh untuk memberikan masukan langsung dalam penyusunan regulasi ketenagakerjaan. Selain itu, dibentuk pula Satuan Tugas Khusus PHK Sepihak agar negara dapat hadir secara cepat saat hak buruh terancam.

 

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan mendorong ratifikasi Konvensi ILO 188 untuk perlindungan pekerja sektor perikanan dan mempercepat pembahasan RUU PPRT agar pekerja rumah tangga memperoleh keadilan hukum.

 

 

Hari Buruh 2025 menjadi momentum simbolik dan substansial dalam relasi negara dan pekerja. Presiden secara terbuka menyebut dirinya sebagai “Presiden buruh, petani, nelayan, dan orang susah,” sambil mengingat perjuangan panjangnya dalam politik nasional, “Lima kali saya maju Pilpres, empat kali saya kalah. Tapi buruh selalu mendukung saya. Terima kasih,” katanya, yang langsung disambut sorakan dan tepuk tangan dari lautan buruh.

Baca Juga :  FPP TNI, Petisi 100, dan MPUII Desak Pemerintah dan DPR: Tangkap Jokowi, Makzulkan Gibran, Copot Kapolri

Tak hanya pidato serius, kehangatan juga mewarnai interaksi Presiden dengan buruh. Prabowo sempat bercanda tentang suaranya yang serak dan meminta izin minum kopi, mencairkan suasana penuh semangat menjadi lebih akrab dan manusiawi.

 

 

Dialog antara negara, buruh, dan pengusaha akan terus berlanjut melalui forum besar antara 150 pimpinan serikat dan 150 perwakilan dunia usaha. Tujuannya: menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang adil, manusiawi, dan berkelanjutan.

 

Di akhir acara, para pemimpin buruh mengusulkan Marsinah, aktivis buruh legendaris, sebagai pahlawan nasional—sebuah simbol perjuangan dan tekad kaum pekerja Indonesia.

 

 

May Day 2025 menandai era baru hubungan negara dan buruh. Di Monas, janji kesejahteraan dan kebijakan pro-rakyat dikumandangkan langsung dari podium kekuasaan. Kini, seluruh mata tertuju pada langkah konkret pemerintah untuk menjawab harapan yang telah lama disuarakan.  ***

 

 

(Redaksi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

RAPIMNAS AWPI 2025 Teguhkan Kemandirian dan Kebersamaan Insan Pers
RAPIMNAS AWPI 2025 Tegaskan Pentingnya Profesionalisme dan Etika Pers di Era Digital
AWPI Tetapkan Palangkaraya sebagai Tuan Rumah Kongres II Tahun 2026
Sinergi Baznas DKI Jakarta dan AWPI Wujudkan Kepedulian Sosial Melalui Rapimnas 2025
RAPIMNAS AWPI 2025 Berakhir Panitia Ucapkan Terima Kasih kepada Semua Pihak
Rapimnas AWPI Bahas Konsolidasi Nasional dan Persiapan Kongres 2026
Ketua Umum AWPI Hengki A. Jazuli Beri Arahan Panitia Jelang Acara Puncak dan Persiapan Kongres
Ketum AsMEN: “AWPI Semakin Profesional dan Visioner”
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 08:40 WIB

RAPIMNAS AWPI 2025 Teguhkan Kemandirian dan Kebersamaan Insan Pers

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:26 WIB

RAPIMNAS AWPI 2025 Tegaskan Pentingnya Profesionalisme dan Etika Pers di Era Digital

Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:20 WIB

AWPI Tetapkan Palangkaraya sebagai Tuan Rumah Kongres II Tahun 2026

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Sinergi Baznas DKI Jakarta dan AWPI Wujudkan Kepedulian Sosial Melalui Rapimnas 2025

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:16 WIB

RAPIMNAS AWPI 2025 Berakhir Panitia Ucapkan Terima Kasih kepada Semua Pihak

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes