Menbud Fadli Zon Pastikan Kongres Perempuan 1928 Tetap Diakui dalam Sejarah Nasional

- Redaksi

Selasa, 27 Mei 2025 - 07:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Berita Kita – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki niat sedikit pun untuk menghapus peristiwa bersejarah Kongres Perempuan 1928 dari narasi sejarah nasional Indonesia. Penegasan tersebut disampaikannya dalam merespons kekhawatiran publik terkait revisi penulisan sejarah yang tengah disusun oleh pemerintah.

 

Pernyataan itu disampaikan Fadli Zon saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (tanggal sesuai konteks). Dalam keterangannya, ia membantah kabar yang menyebut adanya upaya penghilangan peran perempuan dalam sejarah.

 

“Misalnya tadi ada yang disampaikan ada upaya untuk menghilangkan kongres perempuan. Padahal justru kita ingin memperkuat adanya keterlibatan perempuan di dalam sejarahnya itu,” ujarnya.

 

Penegasan tersebut menjadi respons atas beredarnya informasi menyesatkan yang menyebutkan bahwa pemerintah akan menghapus catatan sejarah Kongres Perempuan 1928. Ia menyebut kabar tersebut sebagai hoaks yang tidak berdasar.

 

Pemerintah, melalui Kementerian Kebudayaan, tengah menyusun penulisan sejarah nasional dari perspektif yang lebih berimbang dan menyeluruh, dengan pendekatan Indonesia-sentris. Upaya ini merupakan bagian dari revisi besar terhadap narasi sejarah yang selama ini dinilai masih sarat dengan bias kolonial.

Baca Juga :  Laka Lantas Terjadi di Jalur Lambat Kemayoran Arah Pademangan Ancol

 

Fadli Zon memandang sejarah sebagai medium penting dalam membentuk identitas bangsa, memperkuat nilai-nilai politik yang baik, dan menggambarkan perjuangan kolektif rakyat Indonesia dari masa ke masa. Ia juga menjelaskan urgensi dari proyek penulisan sejarah nasional yang ditargetkan rampung pada tahun 2025.

 

“Urgensi penulisan sejarah 2025, antara lain menghapus bias kolonial dan menegaskan perspektif Indonesia-Sentris, menjawab tantangan kekinian dan globalisasi, membentuk identitas nasional yang kuat; menegaskan otonomi sejarah/sejarah otonom; relevansi untuk generasi muda, dan reinventing Indonesian identity atau menemukan kembali jati diri Indonesia,” katanya.

 

Rencana besar ini akan dituangkan dalam sepuluh jilid buku sejarah Indonesia, mulai dari masa awal Nusantara, interaksi dengan bangsa asing seperti India, China, dan Timur Tengah, hingga perkembangan politik dan sosial dalam era modern. Setiap jilid akan menampilkan gambaran besar perjalanan bangsa secara tematik dan kronologis.

Baca Juga :  Langkah Pulang di Bawah Bendera: Empat Putra Papua Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi

 

Fadli Zon menambahkan bahwa naskah sejarah ini tidak akan mengulas secara mendetail setiap peristiwa, melainkan menyajikan garis besar dari berbagai aspek penting sejarah Indonesia.

 

“Kita tidak bisa menuliskan sejarah secara detail dan isi buku ini hanyalah garis besar. Karena sejarah ini mencakup banyak bidang, tentu isi buku ini tidak bisa mencakup secara detail. Tetapi yang ingin kita mulai, yaitu perspektif Indonesia atau Indonesia sentris,” tegasnya.

 

Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah absen dari penyusunan sejarah nasional selama lebih dari dua dekade. Saat ini, proses penulisan telah mencapai sekitar 70 persen, dan pemerintah berencana membuka ruang diskusi publik dengan melibatkan para ahli dari berbagai bidang sebagai bagian dari uji publik.

 

Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan karya sejarah yang inklusif, representatif, dan relevan bagi seluruh generasi bangsa Indonesia. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Langkah Pulang di Bawah Bendera: Empat Putra Papua Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi
Mencekam di Dompu! Mobil Patroli Polisi Tabrak Warga dan Toko, Enam Orang Terluka, Jalan Diblokade
Banjir 1,2 Meter Lumpuhkan Tambun Utara, Akses ke Kota Bekasi Terputus Total
Ali Musthofa Geram Dituding Lalai Saat Pandu Juliana Marins di Rinjani: “Banyak yang Asal Bicara”
Evakuasi Dramatis: Petugas Gulkarbat Selamatkan Wanita Terjebak di Lift
Kebakaran Hebat Lahap Rumah Dua Lantai di Meruya Selatan, Diduga Akibat Kebocoran Gas
Polresta Bandara Soekarno Hatta Berikan Bantuan Kesehatan Kepada Istri si Kakek Pencuri HP
Tangki BBM SPBU Lhokseumawe Terbakar Saat Pengisian, Api Berhasil Dipadamkan dalam 30 Menit
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:50 WIB

Langkah Pulang di Bawah Bendera: Empat Putra Papua Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:16 WIB

Mencekam di Dompu! Mobil Patroli Polisi Tabrak Warga dan Toko, Enam Orang Terluka, Jalan Diblokade

Selasa, 8 Juli 2025 - 09:13 WIB

Banjir 1,2 Meter Lumpuhkan Tambun Utara, Akses ke Kota Bekasi Terputus Total

Senin, 7 Juli 2025 - 08:46 WIB

Ali Musthofa Geram Dituding Lalai Saat Pandu Juliana Marins di Rinjani: “Banyak yang Asal Bicara”

Minggu, 29 Juni 2025 - 12:57 WIB

Evakuasi Dramatis: Petugas Gulkarbat Selamatkan Wanita Terjebak di Lift

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes