Mengukuhkan Komitmen: Penutupan Workshop Ditjen PNFI Perkuat Ekosistem Pendidikan Non-Formal dan Informal

- Redaksi

Rabu, 9 Juli 2025 - 08:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengukuhkan Komitmen: Penutupan Workshop Ditjen PNFI Perkuat Ekosistem Pendidikan Non-Formal dan Informal

 

 

Jakarta, 8 Juli 2025 — Direktorat Jenderal Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen RI), menegaskan kembali komitmennya dalam memajukan pendidikan luar sekolah melalui penyelenggaraan workshop nasional yang berlangsung pada 7–8 Juli 2025 di Jakarta.

 

Workshop ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan—mulai dari kementerian, dinas pendidikan, akademisi, hingga para praktisi dan pegiat PNFI—untuk merumuskan strategi dan inovasi penguatan pendidikan non-formal dan informal di Indonesia.

 

Empat Pilar Penguatan Ekosistem PNFI

 

Dalam laporan penutupannya, Kepala Subdirektorat Tata Kelola, Dr. Novrian, menyampaikan empat pilar utama hasil workshop yang akan menjadi panduan strategis ke depan:

 

1. Pemberdayaan Kursus dan Pelatihan di PKBM

Fokus pada penguatan kapasitas PKBM melalui penyusunan metodologi kursus dan pelatihan yang adaptif. Termasuk di dalamnya perencanaan Hari Aksara Internasional 2025 sebagai momentum kolaboratif nasional.

 

2. Koordinasi Pendidikan Keluarga Bersama Mitra

 

Pendidikan keluarga diposisikan sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi pembelajar. Skema sinergi dengan mitra akan mendorong integrasi pendidikan keluarga dalam kebijakan nasional.

 

3. Pengembangan Kurikulum Kursus Berbasis Kompetensi

 

Mendorong lahirnya peserta didik yang memiliki keterampilan siap pakai dan relevan dengan pasar kerja, melalui kurikulum berbasis kompetensi yang responsif terhadap kebutuhan lokal.

Baca Juga :  “Labinak: Mereka Ada Di Sini” Hadirkan Teror Psikologis Bertema Kanibalisme dan Ketimpangan Sosial

 

4. Penguatan Peran Keluarga dalam Ekosistem Pembelajaran

 

Pilar ini memperluas peran keluarga dalam seluruh tahapan pendidikan anak, menjadikan keluarga sebagai mitra strategis dalam ekosistem belajar sepanjang hayat.

 

“Empat pilar ini bukan hanya rumusan teknis, tapi cerminan arah transformasi pendidikan non-formal yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Dr. Novrian.

 

Sinergi Nasional dan Tantangan Implementasi

 

Dalam sambutan penutupan, Direktur PNFI, Dr. Baharudin, M.Pd., memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan menegaskan pentingnya keberlanjutan sinergi nasional. Ia menjelaskan bahwa ke depan akan digelar Rapat Koordinasi Nasional yang melibatkan 514 kabupaten/kota untuk menyatukan persepsi dan menyelaraskan kebijakan.

 

“Setiap gagasan dan dokumen dari workshop ini akan menjadi bahan utama pembahasan dalam rakor mendatang. Ini bukan hanya kerja pusat, tapi kerja bersama seluruh bangsa,” tegasnya.

 

Meski begitu, Dr. Baharudin tidak menutup mata terhadap hambatan implementasi di lapangan, seperti koordinasi yang lemah, multitafsir terhadap regulasi, dan politik anggaran. Ia menggarisbawahi pentingnya transparansi data dan pemahaman menyeluruh terhadap kebijakan agar tidak terjadi kesenjangan antara rencana dan realita.

 

Digitalisasi: Antara Cita dan Fakta

 

Salah satu tantangan besar yang dibahas adalah digitalisasi PNFI. Dari hasil verifikasi Inspektorat Jenderal, hanya 3 dari 22 lembaga yang dinilai layak secara infrastruktur digital. Banyak PKBM yang melaporkan data siswa tidak sesuai kondisi nyata, dan beberapa bahkan tidak memiliki ruang belajar permanen.

Baca Juga :  Film Horor Sukma Siap Mengejutkan Penonton, Kolaborasi Baim Wong dengan Luna Maya hingga Christine Hakim

 

“Kita tidak bisa memaksakan perangkat canggih tanpa kesiapan dasar. Kejujuran adalah fondasi program ini. Jika siswanya 8, jangan dilaporkan 58,” tegas Dr. Baharudin, menyerukan akuntabilitas dalam pelaporan.

 

Refleksi dan Arah ke Depan

 

Direktur PNFI menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari proses jangka panjang. Saat ini, proses penguatan PNFI berada di fase ketiga, yakni tahap konkretisasi dan implementasi.

 

“Perjalanan ini belum selesai. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama. Bahkan tanpa undangan resmi, kehadiran Bapak-Ibu di kegiatan selanjutnya sangat kami harapkan,” ujarnya.

 

Ia juga mengajak peserta untuk terus memperkaya gagasan, seperti konsep pendidikan keluarga yang dikembangkan oleh beberapa peserta, agar dapat menjadi referensi kebijakan ke depan.

 

Epilog: Menuju Ekosistem Pendidikan yang Inklusif dan Berkelanjutan

 

Penutupan workshop ini menjadi titik awal dari upaya memperkuat ekosistem PNFI secara nasional. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta, Ditjen PNFI berkomitmen membangun sistem pendidikan non-formal yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing.

 

Mari terus bergerak bersama, membangun ekosistem pendidikan yang memberi ruang bagi semua untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi bagi Indonesia yang lebih baik. ***

 

 

Oleh: Dr. Ali Aminulloh (Kepala PKBM Al-Zaytun)

Berita Terkait

Film Esok Tanpa Ibu Rilis Trailer dan Poster, Angkat Kisah Kehilangan Ibu dan Relasi Keluarga di Era Kecerdasan Buatan
Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Tembus 7,5 Juta Penonton, Kwartet Agak Laen Galang Donasi untuk Sumatra
Imajinari Umumkan Tiga Film Baru di JAFF Market 2025, Termasuk Debut Aksi Ernest Prakasa
Teaser Trailer Kedua “Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa” Diluncurkan di JAFF Market 2025
Pal8 Pictures Garap Film “Laut Bercerita”, Adaptasi Novel Best-Seller Leila S. Chudori
VMS Studio Umumkan Empat Film Baru untuk 2026 di JAFF Market Yogyakarta
Forka Films Umumkan Kolaborator Internasional untuk Film Empat Musim Pertiwi di JAFF Market 2025
Visinema Hadir di JAFF 2025 Dorong Talenta Baru dan Perkuat Ekosistem Industri Film Indonesia
Berita ini 91 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 20:31 WIB

Film Esok Tanpa Ibu Rilis Trailer dan Poster, Angkat Kisah Kehilangan Ibu dan Relasi Keluarga di Era Kecerdasan Buatan

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:33 WIB

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Tembus 7,5 Juta Penonton, Kwartet Agak Laen Galang Donasi untuk Sumatra

Rabu, 3 Desember 2025 - 03:34 WIB

Imajinari Umumkan Tiga Film Baru di JAFF Market 2025, Termasuk Debut Aksi Ernest Prakasa

Rabu, 3 Desember 2025 - 03:03 WIB

Teaser Trailer Kedua “Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa” Diluncurkan di JAFF Market 2025

Senin, 1 Desember 2025 - 17:39 WIB

Pal8 Pictures Garap Film “Laut Bercerita”, Adaptasi Novel Best-Seller Leila S. Chudori

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes