Jakarta, Berita Kita — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan Presiden, membahas sejumlah isu strategis di sektor kesehatan, termasuk perkembangan kasus COVID-19, pembangunan rumah sakit, cek kesehatan gratis, dan penanganan TBC.
Menurut Menkes, Presiden menanyakan perkembangan kasus COVID-19. Ia menjelaskan bahwa memang terjadi kenaikan kasus, namun varian yang menyebar saat ini tergolong tidak mematikan.
“COVID itu memang terjadi kenaikan tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” ujar Budi.
Selain itu, Presiden juga menanyakan laporan program quick win Kementerian Kesehatan. Salah satu program unggulan adalah pembangunan 66 rumah sakit dalam lima tahun, yang kini dipercepat menjadi dua tahun.
Pada tahun ini, ditargetkan 32 rumah sakit mulai dibangun, dan 16 di antaranya sudah melakukan groundbreaking. Sisanya akan menyusul setelah proses realokasi anggaran selesai.
“Tahun ini rencananya 32, tahun depan 34. Dari 32 ini, 16 sudah groundbreaking. Jadi diharapkan bisa selesai tahun ini. Sisanya akan di-groundbreaking segera,” jelas Menkes.
Realokasi anggaran dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan tanpa menambah beban anggaran negara.
Program cek kesehatan gratis menjadi fokus Presiden. Menkes melaporkan bahwa hingga kemarin, sebanyak 7,8 juta warga telah memanfaatkan layanan tersebut, dengan biaya rata-rata Rp200.000 per orang. Setiap bulan, diperkirakan sekitar lima juta orang menjalani pemeriksaan gratis.
“Per kemarin sudah 7,8 juta rakyat Indonesia yang dapat cek kesehatan gratis. Seharinya tuh Rp200.000. Jadi per bulan itu antara 5 jutaan lah orang,” kata Budi.
Cakupan layanan akan diperluas ke sekolah-sekolah mulai bulan ini dan bulan depan. Target pemerintah adalah menjangkau hingga 50 juta warga Indonesia.
Hasil pemeriksaan menemukan sejumlah masalah kesehatan dominan di tiap kelompok usia. Pada bayi, terdeteksi cacat jantung bawaan (jantung kongenital), sementara pada balita ditemukan masalah kesehatan gigi. Untuk orang dewasa dan lansia, hipertensi dan diabetes menjadi keluhan paling banyak.
“Kalau di bayi itu ada masalah jantung kongenital. Kalau balita itu masalah gigi. Kalau dewasa itu darah tinggi dan diabetes. Lansia juga darah tinggi dan diabetes,” tambahnya.
Presiden juga menyinggung soal TBC. Saat ini, alat skrining TBC telah tersedia lebih banyak dan dengan harga lebih terjangkau. Pemerintah menargetkan semua penderita bisa segera teridentifikasi agar pengobatan dapat dimulai sedini mungkin.
“Skriningnya alat-alatnya sekarang sudah jauh lebih murah dan lebih banyak. Diharapkan bisa kena semua, bisa teridentifikasi supaya bisa dimulai pengobatan,” jelas Menkes.
Ia juga menyampaikan bahwa rezim pengobatan TBC telah disederhanakan dan biayanya kini lebih rendah dibanding sebelumnya. Namun, vaksin untuk TBC hingga kini masih dalam tahap uji coba dan belum tersedia secara umum..***
Penulis : Rizki
Sumber Berita: https://youtu.be/tcAa1dS6NWs?si=ri3bHNen1ikTm9Gs