Kota Bekasi, BeritaKita — Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bekasi melaksanakan kegiatan monitoring penilaian lapangan untuk lomba Anugerah Gapura Sri Baduga tingkat Kota Bekasi. Selasa (16/9/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto. Ia hadir bersama Sekretaris TP PKK Kota Bekasi, Wuri Handayani, serta didampingi jajaran pemerintah setempat.
Monitoring kali ini dipusatkan di Kecamatan Mustikajaya dengan rangkaian kunjungan ke berbagai lokasi. Kehadiran tim disambut hangat oleh Camat Mustikajaya beserta para lurah di wilayah tersebut.
Penilaian lapangan ini dilakukan sebagai bagian dari proses klarifikasi atas program yang sebelumnya diajukan. TP PKK ingin memastikan kesesuaian data dan inovasi yang ditampilkan masyarakat.
Adapun aspek yang dinilai meliputi kesehatan, infrastruktur, lingkungan dan persampahan, ekonomi, pendidikan, kemasyarakatan, ketertiban, serta tata kelola pemerintahan. Semua indikator tersebut menjadi tolok ukur penting dalam penentuan pemenang.
Kunjungan perdana dimulai di Posyandu Perumahan Dukuh Zamrud RT 05 RW 24. Di lokasi tersebut, tim memeriksa status strata posyandu, penerapan enam Standar Pelayanan Minimal, hingga kinerja kader.
Aspek kesehatan balita turut menjadi perhatian. Data jumlah sasaran balita, kondisi stunting, serta keterlibatan kader posyandu aktif dicek secara langsung untuk menilai komitmen warga dalam mendukung program pemerintah.
Rombongan kemudian bergerak menuju Kelompok Wanita Tani (KWT) di RT 10 RW 10. Di tempat ini, warga menampilkan hasil budidaya sayuran segar dan tanaman obat keluarga.
Berbagai hasil pertanian lokal dipamerkan, mulai dari kailan, pakcoy, pagoda, jahe, kunyit, sereh, hingga lidah buaya. Tanaman-tanaman ini tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga bernilai ekonomi bagi keluarga.
Selain itu, kreasi kerajinan masyarakat turut ditampilkan. Barang-barang bekas seperti paralon, galon, dan botol rumah tangga diolah menjadi produk handmade bernilai seni tinggi, antara lain lampu hias, pot bunga, dan lukisan botol.
Masyarakat Mustikajaya juga memperlihatkan hasil budidaya peternakan dan perikanan. Beberapa di antaranya adalah ayam petelur, ikan lele, dan ikan nila. Inovasi pemanfaatan maggot Black Soldier Fly (BSF) pun diperkenalkan.
Maggot BSF tidak hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan, tetapi juga sebagai solusi pengurai sampah organik. Bahkan, maggot kering memiliki nilai jual yang dapat menambah pendapatan warga.
Pengelolaan sampah menjadi fokus penting lainnya. Inovasi kreatif terlihat pada pengolahan minyak jelantah menjadi tatakan kopi dan sabun, serta pembuatan ecoenzym dari sampah organik.
Kerajinan berbahan dasar sampah anorganik juga menjadi daya tarik. Hasil olahan warga berupa tas, keranjang makanan, macrame, hingga hiasan pakaian menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan.
Suasana monitoring berjalan penuh semangat. Kader posyandu berusaha menampilkan yang terbaik dalam mendukung pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan anak.
Anggota KWT turut bangga memperlihatkan hasil pertanian lokal. Mereka menyampaikan bahwa hasil panen tidak hanya dikonsumsi, tetapi juga mampu mengurangi biaya belanja rumah tangga.
Sementara itu, kelompok pengrajin memamerkan karya tangan hasil daur ulang. Kegiatan kreatif tersebut lahir dari ide sederhana, namun membawa dampak besar bagi kebersihan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi.
Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat. Ia menilai kreativitas warga Mustikajaya sebagai contoh nyata kepedulian terhadap lingkungan.
“Apa yang dilakukan warga ini adalah bentuk kepedulian nyata terhadap lingkungan. Dilakukan dengan sederhana namun berdampak besar bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat,” ujar Wiwiek.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa inovasi warga akan menjadi bahan penting dalam penilaian Anugerah Gapura Sri Baduga. “Inovasi yang ditunjukkan di Mustikajaya ini akan menjadi bahan penilaian dan seleksi. Nantinya, yang terbaik akan mewakili Kota Bekasi di tingkat Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan monitoring ini, masyarakat Mustikajaya merasa lebih bersemangat untuk terus membangun wilayahnya. Semangat gotong royong pun semakin kuat sebagai wujud nyata partisipasi warga dalam memajukan Kota Bekasi. ***
Editor : Redaksi