JAKARTA, BERITAKITA ||Suasana mencekam sempat mewarnai jalannya operasi pemberantasan narkoba yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Korps Brimob Polda Metro Jaya di kawasan Kampung Bahari, Jakarta Utara, pada Rabu (6/11). Operasi gabungan tersebut berujung ricuh setelah sejumlah warga diduga berusaha menghalangi petugas dengan melempar batu, panah, dan bahkan senjata tajam.
Kepala BNN, Komjen Pol. Arman Santosa, mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil penyelidikan panjang mengenai aktivitas peredaran narkotika di wilayah tersebut. “Kampung Bahari sudah lama menjadi titik rawan transaksi narkoba. Kami tidak bisa membiarkan generasi muda terus menjadi korban penyalahgunaan barang haram ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Dalam operasi yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB itu, petugas mengerahkan puluhan personel BNN, Brimob, serta anjing pelacak untuk menelusuri gang-gang sempit di permukiman padat penduduk tersebut. Upaya penangkapan awal berjalan lancar, namun situasi berubah ketika sebagian warga melakukan perlawanan.
“Beberapa orang berusaha menghalangi petugas dengan menyerang menggunakan batu dan panah. Kami terpaksa mengambil langkah tegas dan terukur untuk menjaga keamanan tim,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Indra Wibowo.
Meski diwarnai ketegangan, petugas akhirnya berhasil mengamankan 18 tersangka yang diduga terlibat dalam jaringan pengedar narkotika. Dari tangan para pelaku, disita sejumlah barang bukti, antara lain sabu-sabu seberat 2,3 kilogram, puluhan paket ganja siap edar, alat timbangan digital, serta sejumlah uang tunai hasil penjualan.
Selain menangkap tersangka, aparat juga menyegel beberapa rumah yang diduga dijadikan tempat penyimpanan dan transaksi narkoba. Petugas kini tengah menelusuri kemungkinan adanya jaringan yang lebih besar di balik peredaran tersebut.
Operasi di Kampung Bahari menjadi bukti nyata bahwa perang melawan narkoba masih jauh dari selesai. Pemerintah dan aparat penegak hukum terus menyerukan peran aktif masyarakat untuk tidak melindungi pelaku atau pengguna narkotika. “Kami berharap masyarakat bisa bekerja sama dengan aparat. Laporkan bila mengetahui adanya aktivitas mencurigakan. Perlawanan terhadap aparat justru hanya akan merugikan warga sendiri,” tegas Komjen Arman.
Warga sekitar yang tidak terlibat dalam kericuhan juga menyambut baik langkah aparat. Salah seorang warga, Siti Rahma (42), mengaku lega dengan adanya operasi tersebut. “Kami sudah lama resah karena banyak anak muda di sini yang terjerumus narkoba. Mudah-mudahan setelah ini kampung kami bisa lebih aman,” ujarnya.
Pascaoperasi, situasi di Kampung Bahari berangsur kondusif. Petugas masih berjaga di sejumlah titik untuk mencegah adanya serangan balasan. Para tersangka kini telah dibawa ke kantor BNN untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Operasi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat tentang bahaya narkotika dan dampak sosial yang ditimbulkannya. Selain penegakan hukum, edukasi dan peran keluarga sangat dibutuhkan agar penyalahgunaan narkoba dapat ditekan sejak dini.
Penulis : Dadan