SERANG, BERITAKITA || Polda Banten menggelar Apel Pasukan Operasi Zebra Maung 2025 di Lapangan Mapolda Banten pada Senin (17/11). Kegiatan ini dipimpin Kapolda Banten Irjen Pol Hengki sebagai bentuk pengecekan akhir terhadap kesiapan seluruh personel dan sarana pendukung sebelum operasi resmi berlangsung. Apel tersebut menjadi langkah awal dalam memastikan pelaksanaan operasi berjalan efektif, terarah, dan sesuai tujuan.
Hadir dalam kegiatan tersebut berbagai unsur pimpinan daerah dan instansi terkait, seperti Danrem 064/Maulana Yusuf, para pejabat utama Polda Banten, Kepala Dishub Provinsi Banten, Kepala Bapenda, Kasatpol PP Provinsi Banten, Kepala BPTD Kelas II, jajaran TNI, para Kapolres, hingga perwakilan dari Jasa Raharja dan PT Astra Infra Tol Road. Kehadiran para tamu undangan menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendukung peningkatan keselamatan berlalu lintas di wilayah Banten.
Dalam arahannya, Kapolda menekankan bahwa apel gelar pasukan memiliki fungsi strategis sebagai sarana memastikan seluruh unsur pendukung operasi telah siap bekerja di lapangan. Ia menyampaikan bahwa pengecekan ini menjadi fondasi penting bagi pelaksanaan Operasi Zebra Maung 2025 agar dapat terlaksana dengan optimal. “Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir terhadap kesiapan personel serta sarana dan prasarana yang akan digunakan selama operasi, agar kegiatan dapat berjalan dengan optimal dan sesuai harapan kita bersama,” ujar Irjen Pol Hengki.
Operasi Zebra Maung 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025. Operasi ini digelar untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas sekaligus mempersiapkan kondisi wilayah menjelang Operasi Lilin 2025. Pelaksanaan operasi tersebut juga menjadi langkah konkret Polda Banten dalam menekan angka kecelakaan yang selama ini masih didominasi oleh faktor kelalaian pengendara.
Kapolda menjelaskan bahwa beberapa bentuk pelanggaran masih sering ditemukan di wilayah Banten, seperti berkendara melawan arus, pelanggaran marka jalan, penggunaan ponsel saat mengemudi, serta kecepatan yang melebihi batas. Ia menilai bahwa berbagai pelanggaran tersebut turut menyumbang tingginya angka kecelakaan lalu lintas. “Tujuan operasi ini adalah meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas, menekan pelanggaran dan kecelakaan, serta membangun kesadaran kolektif bahwa keselamatan di jalan merupakan tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Sebanyak 1.200 personel diterjunkan dalam operasi ini, terdiri dari personel Polda dan Polres jajaran. Kapolda menegaskan bahwa pola penindakan akan mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis, namun tetap disertai penegakan hukum melalui ETLE statis maupun mobile. Langkah ini diambil agar proses penertiban dapat berlangsung lebih terukur dan menghindari tindakan kontraproduktif di lapangan.
Adapun delapan sasaran prioritas pelanggaran yang menjadi fokus penindakan terdiri dari: tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman, penggunaan ponsel saat berkendara, melawan arus, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, penggunaan knalpot tidak sesuai standar, kendaraan melebihi muatan, penggunaan strobo tidak sesuai peruntukan, dan pengendara di bawah umur. Penindakan atas pelanggaran tersebut diharapkan mampu menekan angka kecelakaan secara signifikan. “Penegakan hukum tidak hanya untuk menindak, tetapi untuk mendidik masyarakat agar tertib berlalu lintas menjadi budaya, bukan hanya kewajiban,” tambahnya.
Untuk lebih memperkuat pelaksanaan operasi, Kapolda memberikan beberapa penekanan kepada seluruh personel, mulai dari mematuhi SOP, menghindari tindakan arogan, hingga meningkatkan edukasi Kamseltibcar kepada masyarakat. Ia juga meminta pemetaan lokasi rawan kecelakaan dilakukan lebih detail serta memaksimalkan penggunaan teknologi ETLE. Selain itu, personel diminta menjaga kesehatan dan disiplin sebagai teladan keselamatan berlalu lintas bagi masyarakat.
Menutup amanatnya, Kapolda mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk mendukung penuh pelaksanaan Operasi Zebra Maung 2025. Ia meyakini bahwa kerja sama yang solid dapat memberikan dampak besar bagi keamanan berlalu lintas di wilayah Banten. “Saya optimis, dengan sinergi dan semangat yang solid, Operasi Zebra Maung 2025 akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan menurunkan angka pelanggaran serta kecelakaan di Provinsi Banten,” tutup Irjen Pol Hengki. ***
Penulis : Bidhumas Polda Banten
Sumber Berita: Liputan