Jakarta, Berita Kita – Perusahaan teknologi layanan transportasi daring Grab memastikan kegiatan operasional tetap berlangsung normal meskipun sejumlah mitra pengemudi turut serta dalam aksi demonstrasi bertajuk Aksi 205 yang berlangsung pada Selasa (20/5) di Jakarta.
Kepala Urusan Publik Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menegaskan bahwa layanan perusahaan tidak terganggu secara keseluruhan, walaupun ada potensi penyesuaian waktu dalam layanan tertentu di sekitar lokasi aksi.
“Operasional bisnis Grab Indonesia tetap berjalan seperti biasa, namun kami mohon pengertiannya jika terdapat penyesuaian terhadap waktu penjemputan dan durasi pengantaran, khususnya di wilayah-wilayah sekitar lokasi aksi,” katanya kepada ANTARA di Jakarta pada Selasa.
Menurut Tirza, sistem Grab telah dirancang untuk mengalihkan secara otomatis pesanan layanan antar-jemput kepada mitra pengemudi lain jika terjadi pembatalan dari mitra sebelumnya.
Ia juga mengimbau pengguna agar segera menghubungi layanan bantuan resmi apabila menghadapi kendala saat mengakses aplikasi.
“Tirza menyarankan pengguna aplikasi segera menghubungi pusat bantuan Grab jika menghadapi kendala saat menggunakan layanan pemesanan.”
Di sisi lain, Tirza juga menyampaikan pesan kepada mitra pengemudi yang terlibat dalam aksi unjuk rasa untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku selama beraktivitas di lapangan.
“Kepada pengemudi mitra perusahaan yang hari ini ikut berdemonstrasi, dia berpesan kepada mereka agar tetap tertib dan menaati peraturan selama berunjuk rasa.”
Selain itu, Grab menyatakan telah menyediakan ruang dialog bagi mitra untuk menyampaikan masukan melalui berbagai jalur komunikasi.
“Kami juga menyediakan berbagai kanal komunikasi bagi mitra untuk mengemukakan pendapat dan masukan, termasuk melalui layanan GrabSupport maupun kegiatan tatap muka antara perwakilan Grab dengan komunitas mitra pengemudi yang dilaksanakan secara rutin,” ia menjelaskan.
Unjuk rasa ini diinisiasi oleh para pengemudi mitra dari berbagai platform layanan transportasi daring yang merasa diperlakukan tidak adil oleh aplikator.
Dalam demonstrasi yang berlangsung di sejumlah titik di Jakarta, para pengemudi menyuarakan tuntutan kepada pemerintah agar menjatuhkan sanksi kepada perusahaan aplikasi yang diduga melanggar aturan. Mereka juga meminta regulasi layanan transportasi daring dibahas secara terbuka bersama asosiasi pengemudi dan perusahaan aplikasi.
Selain itu, para pengemudi mendesak agar ditetapkan batas maksimal potongan sebesar 10 persen dari pendapatan mereka untuk aplikator, menuntut revisi tarif penumpang, serta penghapusan program diskon yang dinilai merugikan pihak pengemudi. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis