Jakarta, Berita Kita – Pancasila dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan sosial masyarakat Indonesia di tengah derasnya arus provokasi yang menyebar melalui media sosial. Hal ini disampaikan oleh pengamat sosial dan pendidikan, Serian Wijatno, dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu (31/5).
Serian mengungkapkan bahwa fenomena penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya semakin marak di platform digital. Menurutnya, kondisi ini mengancam kohesi sosial serta berpotensi merusak persatuan bangsa.
“Pada era media sosial saat ini bermunculan berita-berita hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan teknologi secara bijak turut memperburuk keadaan. Minimnya literasi digital membuat sebagian orang mudah terprovokasi, terutama ketika mereka hanya berinteraksi dalam ruang digital yang sempit dan homogen.
“Maka, terpiculah polarisasi dan fragmentasi masyarakat, terutama jika masyarakat hanya berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pandangan yang sama,” lanjut Serian.
Selain itu, lemahnya regulasi serta pengawasan dari pemerintah terhadap penyebaran konten berbahaya di media sosial turut menjadi penyebab munculnya potensi konflik horizontal di masyarakat. Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi tanpa disertai pemahaman nilai-nilai luhur bangsa juga berisiko menggeser orientasi publik dari kepentingan bersama menuju kepentingan kelompok tertentu.
Melihat kondisi tersebut, Serian menekankan pentingnya membangun kembali kesadaran akan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia meyakini bahwa nilai toleransi dan persatuan yang terkandung dalam Pancasila mampu menjadi panduan dalam menolak segala bentuk provokasi digital.
“Pancasila sebagai ideologi negara dapat menjadi benteng yang kuat untuk melawan fenomena ini sebab Pancasila memiliki nilai-nilai yang dapat menjadi landasan moral bagi masyarakat Indonesia untuk hidup berdampingan dan saling menghormati,” tuturnya.
Sebagai solusi, Serian juga mendorong adanya langkah konkret untuk memperkuat literasi digital di masyarakat serta mendorong pemerintah agar menyusun regulasi yang lebih efektif dalam mengatur penggunaan media sosial demi menjaga harmoni sosial. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis