Kota Bekasi, BeritaKita — Di tengah kesibukan kota dan iklim tropis yang sering kali membuat tubuh mudah berkeringat, menjaga kesegaran dan penampilan menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat modern. Salah satu cara paling populer untuk tetap tampil percaya diri adalah dengan menggunakan parfum.
Di kota-kota besar seperti Bekasi, parfum kini tidak lagi sekadar pelengkap penampilan. Bagi banyak orang, parfum telah menjadi bagian dari gaya hidup dan simbol kepribadian. Aroma tubuh yang wangi tidak hanya memberi rasa nyaman, tetapi juga menciptakan kesan pertama yang positif saat berinteraksi dengan orang lain.
Menurut sejumlah pakar gaya hidup, aroma memiliki pengaruh kuat terhadap suasana hati dan citra diri seseorang. Setiap jenis aroma dapat membangkitkan perasaan tertentu, mulai dari semangat, ketenangan, hingga kepercayaan diri.
Pakar gaya hidup, Rina Sasmita, menjelaskan bahwa pemilihan parfum kini semakin personal. “Aroma citrus misalnya, sering dipilih karena memberikan energi positif dan semangat di pagi hari,” ujarnya. “Sementara aroma floral atau woody cenderung digunakan pada malam hari karena memberi kesan elegan dan menenangkan.”
Perubahan pandangan terhadap parfum ini menunjukkan bahwa wewangian telah berkembang menjadi sarana ekspresi diri. Tidak hanya sekadar untuk menutupi bau tubuh, melainkan juga untuk memperkuat karakter dan kepribadian seseorang.
Tren penggunaan parfum di Bekasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak toko dan gerai parfum lokal kini menawarkan berbagai pilihan aroma, baik dari merek internasional maupun buatan lokal yang tak kalah berkualitas.
Selain produk baru, konsep refill parfum atau isi ulang juga mulai populer di kalangan masyarakat urban. Konsumen cukup membawa botol parfum lama mereka untuk diisi ulang dengan aroma pilihan. Praktik ini dianggap lebih ramah lingkungan karena mengurangi limbah plastik dan sekaligus lebih ekonomis.
Menurut pelaku usaha parfum lokal, Dadan Pratama, tren refill semakin digemari generasi muda. “Banyak pelanggan yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan refill, mereka bisa tetap wangi tanpa harus membeli kemasan baru setiap kali,” ungkapnya.
Tidak hanya wanita, kaum pria juga semakin sadar pentingnya menjaga aroma tubuh. Parfum kini menjadi bagian dari rutinitas harian para profesional muda yang ingin tampil percaya diri dan berwibawa.
Aroma maskulin dengan karakter kuat, segar, dan elegan banyak diminati. Parfum dianggap mampu menambah kesan karismatik, terutama dalam lingkungan kerja yang menuntut penampilan rapi dan profesional.
Dadan menambahkan bahwa parfum kini bukan hanya produk kecantikan, tetapi bagian dari etika berpenampilan. “Bagi pria modern, memakai parfum bukan soal gaya, tapi soal kesopanan dan rasa hormat kepada orang lain,” katanya.
Selain memiliki fungsi praktis, parfum juga memiliki nilai emosional yang dalam. Aroma tertentu bisa membangkitkan kenangan, menggambarkan suasana hati, bahkan menjadi identitas seseorang. Banyak orang yang setia pada satu jenis parfum karena merasa aroma itu mencerminkan dirinya.
Beberapa orang menjadikan parfum sebagai “signature scent”, yaitu aroma khas yang melekat pada kepribadian mereka. Ketika orang lain mencium aroma tersebut, mereka langsung teringat pada sosok pemakainya.
Dengan semakin berkembangnya industri parfum di Indonesia, masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan untuk bereksperimen dengan aroma. Produk-produk lokal pun mulai menunjukkan kualitas yang mampu bersaing dengan parfum internasional.
Fenomena ini juga mendorong tumbuhnya industri kreatif di bidang wewangian. Banyak pengusaha muda mulai meracik parfum sendiri dengan bahan alami dan khas Indonesia, seperti melati, cendana, atau pandan wangi.
Di sisi lain, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan diri membuat parfum semakin tidak terpisahkan dari keseharian. Kini, membawa parfum mini di tas atau mobil menjadi kebiasaan umum di kalangan pekerja dan pelajar.
Parfum tidak hanya menjadi pelengkap gaya, tetapi juga simbol kepercayaan diri dan bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Setiap semprotan parfum membawa makna tersendiri — semangat baru, rasa percaya diri, atau bahkan kenangan yang ingin dihidupkan kembali.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa parfum telah menjelma menjadi “bahasa tubuh tak kasat mata.” Tanpa kata, aroma mampu berbicara banyak tentang karakter, mood, dan kepribadian seseorang.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan yang penuh tekanan, parfum hadir sebagai cara sederhana namun bermakna untuk merawat diri. Ia menjadi pelindung tak terlihat yang menjaga ketenangan dan menghadirkan kepercayaan diri di setiap langkah.
Bagi masyarakat modern seperti di Bekasi, parfum kini bukan hanya tentang wewangian, tetapi tentang bagaimana seseorang menampilkan diri di hadapan dunia. Dalam setiap aroma, tersimpan cerita, kepribadian, dan pesan tentang siapa diri mereka sebenarnya. ***
Penulis : Dadan