JAKARTA, BERITAKITA || Sosok Mulyono, warga Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah video pemasangan stiker keluarga miskin penerima bansos di rumahnya viral di media sosial. Ia sebelumnya tercatat sebagai penerima dua jenis bantuan sosial, meski diketahui tinggal di rumah besar dan memiliki sejumlah kendaraan.
Mulyono terdaftar dalam Data Tunggal Sejahtera Ekonomi Nasional (DTSEM) sebagai penerima bantuan sosial tahap empat. Dari penelusuran yang beredar luas, ia menerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan dari pemerintah.
Program BPNT yang ia terima merupakan bantuan pangan melalui mekanisme uang elektronik, dengan nilai total Rp600.000 setiap kali pencairan. Sementara itu, PBI Jaminan Kesehatan menanggung penuh iuran BPJS Kesehatan peserta yang tergolong masyarakat miskin dan tidak mampu.
Peristiwa bermula pada Jumat, 21 November 2025, ketika pendamping sosial dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor melakukan pengecekan lapangan terhadap sejumlah penerima bansos di wilayah Ciomas.
Dalam pengecekan tersebut, petugas menemukan sebuah mobil Suzuki Expander berwarna putih terparkir di halaman rumah Mulyono. Temuan itu memicu tindakan petugas untuk memasang stiker bertuliskan keluarga miskin penerima bansos pada kaca rumahnya. Proses pemasangan stiker direkam dan kemudian viral setelah diunggah oleh akun X dengan nama pengguna “mdyasmara1701”.
Hingga Rabu, 26 November 2025, video itu telah ditonton lebih dari 511.000 kali dan mengundang berbagai komentar dari warganet. Publik mempertanyakan akurasi data penerima bantuan sosial, mengingat kondisi ekonomi keluarga Mulyono yang terlihat tidak sesuai dengan ketentuan penerima bansos.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Farid Ma’ruf, membenarkan isi video tersebut. Dalam pernyataannya ia menyebut ada kemungkinan perubahan kondisi ekonomi warga, sehingga data lama tidak lagi relevan. “Ada warga yang awalnya masuk kategori miskin, lalu pada kemudian hari kondisinya berubah,” ujar Farid.
Ia menambahkan bahwa pembaruan data mutlak diperlukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Setelah video viral dan pihak dinas melakukan verifikasi ulang, Mulyono akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai penerima bansos. Langkah tersebut diambil setelah ia menyadari ketidaksesuaian antara data dan kondisi aktual keluarganya. Publik kemudian berharap proses pemutakhiran data dapat terus ditingkatkan agar bantuan pemerintah benar-benar diterima oleh warga yang berhak. ***
Foto : Tangkapan layar TribunNetwork
Editor : Beritakita.click
Sumber Berita: Rilis