Pengamat ISSES Dorong Transparansi Promosi Jabatan di Tubuh TNI: “Prestasi Harus Jadi Tolok Ukur Utama”

- Redaksi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita — Isu mengenai transparansi dalam proses promosi jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menjadi sorotan publik. Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul, menilai bahwa sistem penilaian yang terbuka dan objektif sangat penting untuk menjaga profesionalisme di tubuh TNI.

 

Menurut Khairul, pemberian kenaikan pangkat atau jabatan harus dilakukan dengan berlandaskan pada kinerja dan rekam jejak prestasi prajurit, bukan sekadar kedekatan personal atau faktor senioritas.

 

“Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto perlu menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menempatkan prestasi sebagai dasar utama dalam promosi jabatan. Langkah ini penting agar sistem karier di TNI semakin profesional dan transparan,” ujar Khairul saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

 

Ia menegaskan bahwa transparansi merupakan kunci untuk memperkecil potensi konflik internal di lingkungan militer. Dengan adanya sistem penilaian yang jelas dan terukur, peluang munculnya kecemburuan antarperwira dapat diminimalkan.

 

“Kuncinya ada pada rubrik penilaian yang jelas dan terukur. Kalau promosi dilakukan secara transparan berbasis rekam prestasi, pendidikan, pengalaman operasi, penugasan luar negeri, dan integritas, maka peluang friksi bisa ditekan,” kata Khairul menegaskan.

 

Selain menciptakan rasa keadilan, sistem terbuka ini juga dianggap mampu memotivasi setiap prajurit untuk terus meningkatkan kemampuan diri. Dengan begitu, para perwira berprestasi dapat memperoleh posisi yang sesuai dengan kontribusinya bagi bangsa dan negara.

 

Khairul menilai sistem promosi berbasis meritokrasi tidak hanya adil, tetapi juga efisien untuk mendorong kemajuan di ketiga matra TNI — darat, laut, dan udara.

Baca Juga :  Kapolda Banten Resmi Buka Pelatihan TMT Poliran: Wujud Nyata Komitmen Polri Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat   

 

Namun, ia menegaskan bahwa penerapan sistem transparan ini bukan berarti menghapus sepenuhnya tradisi senioritas yang telah melekat dalam budaya militer.

 

“Senioritas memang bagian penting dari kultur militer untuk menjaga disiplin dan kohesi satuan,” ujarnya.

 

Kendati demikian, Khairul mengingatkan bahwa jika senioritas dijadikan tolok ukur utama dalam menentukan jabatan, hal itu justru bisa menghambat regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI.

 

“Ketika faktor senioritas menjadi pertimbangan utama, sistem kadang menghambat percepatan regenerasi atau menutup ruang bagi kader yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman,” tambahnya.

 

Ia berharap penerapan sistem promosi yang lebih transparan dapat membuka peluang yang sama bagi seluruh perwira tanpa memandang latar belakang, asal matra, maupun tingkat senioritas.

 

Dengan demikian, proses regenerasi dalam tubuh TNI dapat berjalan sehat, alami, dan berkelanjutan sehingga organisasi mampu bekerja secara maksimal menghadapi tantangan zaman.

 

“Dengan pendekatan ini, proses seleksi jadi lebih objektif dan akuntabel, tidak membuka ruang like and dislike atau persepsi eksklusivitas,” tutup Khairul.

 

Pernyataan pengamat ISSES tersebut sejalan dengan amanat Presiden Prabowo Subianto dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 TNI yang digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10).

 

Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa prajurit TNI berhak dipimpin oleh para pemimpin terbaik yang memiliki dedikasi tinggi dan cinta tanah air.

Baca Juga :  TNI AL Bersama Tim Gabungan Padamkan Kebakaran Lahan di Lereng Bukit Putus Putus

 

“Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, dan cinta tanah air,” ujar Presiden Prabowo di hadapan jajaran pimpinan TNI.

 

Presiden menyampaikan langsung pesannya kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal M. Tonny Harjono.

 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menekankan bahwa TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara membutuhkan kepemimpinan yang tangguh dan berintegritas.

 

“Saya atas nama negara, bangsa, dan rakyat, mengingatkan semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon dan tingkatan untuk selalu membina diri dan memberi contoh. Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus ing ngarso sung tulodo, memberi contoh di depan,” tegasnya.

 

Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi pemimpin yang tidak kompeten, tidak profesional, atau tidak memahami tanggung jawabnya di tubuh TNI.

 

Ia menutup amanatnya dengan pesan penting agar evaluasi terhadap para pemimpin di lingkungan TNI dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. “Prajurit kita berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik,” ucap Presiden.

 

Dengan dorongan dari pengamat dan perintah tegas dari Presiden, reformasi dalam sistem promosi jabatan di lingkungan TNI diharapkan dapat memperkuat profesionalisme, memperkokoh kepercayaan publik, serta membawa institusi pertahanan ini semakin maju dan adaptif terhadap dinamika zaman.  ***

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Ketua DPC Jakarta Utara Soroti RAPIMNAS AWPI 2025 Bertema Indonesia Emas
Ketum AWPI, “Saya Masih Punya Hutang Moral
Rapimnas AWPI 2025 Perkuat Sinergi Pers Nasional dan Pemerintah Menuju Indonesia Emas
KJRI Hamburg Selenggarakan Seminar Kesehatan Mental untuk WNI di Jerman
Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Ekosistem yang Menggurita
Ketua Umum Agus Flores Pimpin Sumpah Setia dan Pelantikan Ketua DPW FRN se-Indonesia
Sobat Dukcapil Permudah Warga Tangerang Urus Dokumen Kependudukan
Polda Jateng Gelar Kapolda Cup 2: Ajak Anak Muda Ubah Energi Tawuran Jadi Prestasi di Gelanggang
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:28 WIB

Ketua DPC Jakarta Utara Soroti RAPIMNAS AWPI 2025 Bertema Indonesia Emas

Rabu, 15 Oktober 2025 - 03:34 WIB

Ketum AWPI, “Saya Masih Punya Hutang Moral

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Rapimnas AWPI 2025 Perkuat Sinergi Pers Nasional dan Pemerintah Menuju Indonesia Emas

Senin, 13 Oktober 2025 - 11:20 WIB

KJRI Hamburg Selenggarakan Seminar Kesehatan Mental untuk WNI di Jerman

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:50 WIB

Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Ekosistem yang Menggurita

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes