Jakarta, Berita Kita – Pada masa penjajahan, pemerintah kolonial Belanda menanam Pohon Asem Jawa di sepanjang jalan sebagai bagian dari strategi pembangunan infrastruktur.
Penanaman pohon ini dilakukan dengan tujuan praktis dan strategis, terutama untuk menghadirkan keteduhan bagi pengguna jalan di wilayah beriklim tropis. Pada saat itu, moda transportasi utama masih berupa kereta kuda atau berjalan kaki, sehingga keberadaan pohon-pohon besar menjadi pelindung alami dari terik matahari dan meningkatkan kenyamanan perjalanan.
Pohon Asem Jawa dipilih karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem serta kemampuannya mencegah erosi melalui sistem akar yang kuat. Selain memberikan perlindungan, pohon ini juga berfungsi sebagai penanda jalan atau batas wilayah, mempermudah navigasi bagi tentara, pedagang, dan pengangkut barang.
“Pohon-pohon besar ini juga membantu mengontrol kecepatan kendaraan atau kereta kuda, karena jalur yang teduh mendorong kehati-hatian,” tertulis dalam catatan sejarah.
Buah Asem pun memberi manfaat tambahan, karena memiliki nilai ekonomis serta khasiat kesehatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar.
Dengan berbagai fungsi tersebut, Pohon Asem Jawa bukan hanya sekadar pelengkap lanskap, melainkan menjadi elemen penting dalam mendukung sistem transportasi dan mobilitas masyarakat di masa kolonial. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis