Jakarta, Berita Kita – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) memastikan pengamanan aksi unjuk rasa yang digelar oleh para pengemudi ojek online (ojol) di berbagai titik Ibu Kota, Selasa (20/5), dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan tanpa senjata api.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan bahwa seluruh petugas yang dikerahkan di lapangan tidak dibekali senjata api dalam menjalankan tugasnya. Ia menyebut pendekatan persuasif menjadi prioritas utama dalam pengamanan aksi penyampaian aspirasi masyarakat.
“Petugas tidak dibekali senjata api karena tugas utama kami adalah menjaga keamanan dan melayani masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi,” ujar Susatyo saat ditemui di Jakarta.
Susatyo menambahkan, seluruh jajaran telah diberikan arahan untuk menjaga sikap ramah serta menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Ia juga meminta masyarakat yang tidak terlibat dalam aksi untuk sementara waktu menghindari kawasan Monas dan kompleks DPR/MPR RI demi menghindari kemacetan lalu lintas akibat konsentrasi massa.
“Situasi lalu lintas akan bersifat dinamis menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jika diperlukan, pengalihan arus akan kami lakukan,” tambahnya.
Selain itu, pihak kepolisian mengimbau seluruh peserta aksi untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan provokatif maupun merusak fasilitas umum. Hal ini bertujuan agar jalannya demonstrasi tetap kondusif.
“Silakan sampaikan pendapat secara sopan, tertib, dan damai. Kami hadir untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan lancar,” kata Susatyo.
Pengamanan aksi ini melibatkan total 2.554 personel gabungan dari berbagai unsur. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa jumlah personel tersebut terdiri dari 1.913 personel Polda Metro Jaya, 230 personel Polres Metro Jakarta Pusat, 320 personel TNI, dan 91 personel dari Pemprov DKI Jakarta.
“Untuk personel dikerahkan sebanyak 2.554 personel gabungan pada sejumlah titik lokasi unjuk rasa,” ujar Ade Ary dalam keterangannya.
Petugas keamanan ditempatkan di empat sektor utama, yakni kawasan Monas Utara dan Selatan yang dijaga oleh 1.080 personel, area Bundaran Hotel Indonesia dan Kementerian Perhubungan RI oleh 285 personel, wilayah DPR/MPR RI dengan 989 personel, serta sektor pengaturan lalu lintas yang melibatkan 200 personel dari Ditlantas Polda Metro Jaya.
Langkah pengamanan ini dilakukan sebagai upaya kepolisian dalam menjamin kebebasan berpendapat masyarakat sekaligus menjaga ketertiban umum di wilayah DKI Jakarta. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis