Poltekkes Kemenkes Surabaya Edukasi Pendamping Pasien tentang Pengelolaan Limbah Medis di RSUD Dr. Soetomo

- Redaksi

Kamis, 9 Oktober 2025 - 15:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surabaya, BeritaKita – Dalam upaya membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah sakit, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Surabaya menyelenggarakan kegiatan penyuluhan bagi para pendamping pasien di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

 

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat yang digagas untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap pengelolaan limbah medis dan nonmedis secara aman serta ramah lingkungan. Edukasi tersebut diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan memilah sampah dengan benar di lingkungan fasilitas kesehatan.

 

Penyuluhan berlangsung di ruang edukasi RSUD Dr. Soetomo dengan melibatkan dosen dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya dari berbagai jurusan kesehatan lingkungan dan keperawatan. Para peserta, yang terdiri dari pendamping pasien, tampak antusias mengikuti kegiatan ini.

 

Dalam sesi pembukaan, perwakilan dari tim pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya menegaskan bahwa pengetahuan dasar mengenai jenis limbah medis perlu diketahui oleh semua pihak, tidak hanya tenaga kesehatan, tetapi juga masyarakat yang beraktivitas di rumah sakit.

 

Para narasumber kemudian menjelaskan secara rinci mengenai empat warna kantong sampah yang digunakan di lingkungan rumah sakit. Setiap warna memiliki arti dan fungsi tersendiri, sesuai dengan jenis limbah yang dihasilkan dan tingkat bahayanya bagi kesehatan.

 

Warna kuning digunakan untuk menampung limbah medis infeksius, yaitu limbah yang berpotensi menularkan penyakit. Contohnya adalah sarung tangan bekas, perban, kapas berdarah, dan alat medis sekali pakai. Limbah jenis ini memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan.

 

Sementara itu, kantong berwarna hitam diperuntukkan bagi sampah nonmedis yang tidak dapat didaur ulang, seperti sisa makanan, tisu bekas, dan bungkus plastik biasa. Jenis sampah ini termasuk kategori limbah domestik yang umumnya tidak berbahaya namun tetap perlu dikelola dengan benar.

Baca Juga :  Mengungkap Fakta Ilmiah di Balik Konsumsi Daging Hiu: Bahaya yang Sering Diabaikan

 

Adapun kantong berwarna ungu dipakai khusus untuk menampung limbah sitotoksik. Limbah ini berasal dari obat-obatan kemoterapi atau bahan kimia yang memiliki sifat racun terhadap sel hidup, sehingga penanganannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

 

Selain itu, warna cokelat digunakan untuk limbah kimia berbahaya. Contohnya adalah baterai bekas, lampu neon, sisa bahan pembersih laboratorium, serta peralatan elektronik kecil yang sudah tidak terpakai. Limbah ini mengandung zat berbahaya yang dapat mencemari tanah dan air.

 

Melalui penjelasan tersebut, para pendamping pasien diajak untuk lebih memahami pentingnya mengenali perbedaan warna kantong sampah dan fungsi masing-masing. Pemahaman ini diharapkan membuat mereka lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit.

 

Narasumber dari Poltekkes Kemenkes Surabaya menuturkan bahwa kegiatan penyuluhan ini merupakan langkah konkret dalam menanamkan budaya hidup bersih di lingkungan kesehatan. Menurutnya, setiap individu yang berada di rumah sakit memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kebersihan.

 

Ia menyampaikan bahwa edukasi seperti ini penting diberikan tidak hanya kepada tenaga medis, tetapi juga kepada pendamping pasien.

“Pendamping pasien juga harus sehat,” ujarnya. “Jangan sampai karena terlalu fokus merawat orang lain, justru dirinya sendiri yang jatuh sakit.”

 

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa menjaga kebersihan dan kesehatan diri merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Narasumber itu menambahkan bahwa kesehatan adalah aset yang paling berharga dan tidak bisa tergantikan oleh materi.

Baca Juga :  Musim Panen Asam Jawa, Aroma Tradisi dari Perbukitan Wonogiri

 

“Seperti pepatah, sekaya-kayanya orang, kalau sakit tetap akan merasa susah. Maka dari itu, menjaga kesehatan adalah investasi yang paling berharga,” tuturnya lagi.

 

Selain penyuluhan teori, kegiatan ini juga dilengkapi dengan simulasi cara memilah sampah sesuai dengan warna kantongnya. Peserta diajak mempraktikkan langsung bagaimana membedakan limbah medis, domestik, dan bahan berbahaya dengan cara yang aman.

 

Kegiatan ini disambut positif oleh para pendamping pasien. Mereka merasa mendapat pengetahuan baru yang sangat berguna, terutama bagi yang sering mendampingi pasien dalam jangka waktu lama di rumah sakit.

 

Poltekkes Kemenkes Surabaya berharap kegiatan ini dapat menular menjadi kebiasaan baik di kalangan masyarakat. Dengan semakin banyak orang yang memahami pentingnya pemilahan sampah, lingkungan rumah sakit akan menjadi lebih bersih dan aman bagi semua pihak.

 

Edukasi tentang warna kantong sampah mungkin terlihat sederhana, tetapi memiliki makna yang besar dalam pencegahan penularan penyakit. Kesadaran kecil ini dapat berdampak besar terhadap keselamatan pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas.

 

Melalui kegiatan ini, Poltekkes Kemenkes Surabaya kembali menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat di fasilitas pelayanan kesehatan.

 

Pada akhirnya, kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, melainkan juga kewajiban bersama. Karena kesehatan adalah hak sekaligus tanggung jawab setiap orang, baik pasien, tenaga medis, maupun pendamping pasien.  ***

 

 

Penulis : Dadan

Sumber Berita: https://Beritakita.click

Berita Terkait

Poltekkes Kemenkes Surabaya Ajak Pendamping Pasien di RSUD Soetomo Hidup Sehat Lewat Cuci Tangan yang Benar
Musim Panen Asam Jawa, Aroma Tradisi dari Perbukitan Wonogiri
Dudung AsMEN: Anak Down Syndrome Harus Didekati dengan Kasih, Bukan Tekanan
Mengungkap Fakta Ilmiah di Balik Konsumsi Daging Hiu: Bahaya yang Sering Diabaikan
101 Pelajar Keracunan Usai Santap Program Makan Bergizi Gratis di Kebumen
Culture Day Vol. 1, PT Patra Drilling Contractor Bangun Budaya Sehat dan Kolaboratif Lewat Rangkaian Kegiatan Inspiratif
Puskesmas Pondok Aren adakan Tes kebugaran Bersama Para Pegawai.
Rahasia Sehat dari Bawang Bombai: Tangkal Kanker, Perkuat Rambut, Hingga Turunkan Tekanan Darah
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Poltekkes Kemenkes Surabaya Ajak Pendamping Pasien di RSUD Soetomo Hidup Sehat Lewat Cuci Tangan yang Benar

Kamis, 9 Oktober 2025 - 15:19 WIB

Poltekkes Kemenkes Surabaya Edukasi Pendamping Pasien tentang Pengelolaan Limbah Medis di RSUD Dr. Soetomo

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:21 WIB

Musim Panen Asam Jawa, Aroma Tradisi dari Perbukitan Wonogiri

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:34 WIB

Dudung AsMEN: Anak Down Syndrome Harus Didekati dengan Kasih, Bukan Tekanan

Senin, 29 September 2025 - 09:38 WIB

Mengungkap Fakta Ilmiah di Balik Konsumsi Daging Hiu: Bahaya yang Sering Diabaikan

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes