BeritaKita—Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan Sosialisasi Siklus Hidup Tingkat Kecamatan di Aula Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat transformasi posyandu sebagai pusat pelayanan masyarakat yang terintegrasi.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh kader posyandu dari seluruh kecamatan di Kota Bekasi. Kehadiran para kader diharapkan mampu memperkuat peran posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan langsung kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
Ketua Posyandu Kota Bekasi, Ibu Wiwiek Hargono Tri Adhianto, hadir dan memberikan arahan dalam acara tersebut. Ia menekankan bahwa transformasi posyandu kini tidak hanya terbatas pada layanan kesehatan.
Menurutnya, posyandu harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang lebih luas dengan menghadirkan layanan di sektor sosial. Transformasi ini dilakukan berdasarkan program enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Wiwiek menegaskan pentingnya penerapan konsep satu data. Ia menjelaskan bahwa satu data menjadi kunci integrasi pelayanan lintas sektor.
“Semua kebutuhan masyarakat akan terintegrasi di posyandu. Misalnya, ketika warga membutuhkan alat bantu dengar dari Dinas Sosial, datanya dapat diakses melalui posyandu. Begitu juga dengan program rumah tidak layak huni (Rutilahu), data akan tercatat di posyandu dan disalurkan melalui Disperkimotanm,” jelas Wiwiek.
Ia menambahkan bahwa dengan sistem satu data yang terhubung pada enam SPM, maka layanan kepada masyarakat akan lebih tepat sasaran. Posyandu akan menjadi simpul informasi sekaligus pusat pelayanan publik berbasis komunitas.
Program enam SPM tersebut meliputi beberapa bidang dasar, yakni Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Ketenteraman dan Ketertiban Umum, serta Sosial.
Melalui integrasi enam bidang tersebut, posyandu tidak hanya mencatat pelayanan kesehatan, tetapi juga mendukung tercapainya pembangunan lintas sektor. Data yang terhimpun akan menjadi dasar perencanaan sekaligus penyaluran program pemerintah secara lebih efektif.
Transformasi posyandu ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan kota besar seperti Bekasi, di mana kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam. Kehadiran posyandu yang terintegrasi akan memberikan kemudahan bagi warga dalam mengakses layanan publik.
Wiwiek menjelaskan bahwa program ini masih berada pada tahap awal pelaksanaan. Karena itu, pemerintah menerapkan sistem bertahap agar kader posyandu dapat beradaptasi dengan baik.
“Karena program ini masih baru, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan perlahan. Pemerintah juga terus memberikan pendampingan serta sosialisasi kepada para kader posyandu,” tambahnya.
Pendampingan tersebut menjadi kunci agar para kader benar-benar memahami mekanisme integrasi data dan pelayanan. Dengan demikian, posyandu bisa berfungsi optimal sebagai pusat pelayanan masyarakat.
Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi wadah untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang peran baru posyandu. Para kader dari berbagai kecamatan berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mempelajari tata cara penerapan konsep enam SPM di tingkat lingkungan.
Selain itu, acara ini sekaligus memperkuat kolaborasi antara posyandu dan perangkat daerah lainnya. Dengan adanya sinergi, setiap program pembangunan dapat berjalan secara terpadu dan lebih cepat menyentuh masyarakat.
Wiwiek menekankan bahwa posyandu akan menjadi tulang punggung dalam mewujudkan visi dan misi Kota Bekasi. Visi tersebut adalah menghadirkan kota yang nyaman untuk ditinggali sekaligus menyejahterakan masyarakatnya.
“Transformasi posyandu merupakan langkah nyata untuk menjadikan lingkungan sebagai titik awal pembangunan. Semua pelayanan dasar harus bisa diakses warga dari lingkungan terdekat,” tutur Wiwiek.
Dengan kehadiran konsep ini, posyandu diposisikan tidak hanya sebagai pos kesehatan balita dan ibu, tetapi juga sebagai pusat informasi data keluarga, program sosial, serta fasilitas pelayanan masyarakat berbasis komunitas.
Melalui sosialisasi siklus hidup tingkat kecamatan ini, Pemerintah Kota Bekasi berharap seluruh kader posyandu dapat semakin solid. Sinergi yang dibangun akan memperkuat pelayanan kesehatan dan sosial yang berkesinambungan.
Pada akhirnya, langkah besar ini diharapkan mampu menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kota Bekasi, mulai dari tingkat lingkungan hingga skala kota secara menyeluruh. ***
Editor : Redaksi