Presiden Ancam Copot Pejabat yang Enggan Sederhanakan Regulasi Migas di Konvensi IPA ke-49

- Redaksi

Jumat, 23 Mei 2025 - 04:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Berita Kita – Presiden Republik Indonesia memberikan peringatan tegas kepada seluruh badan regulasi dan pejabat pemerintah yang enggan menyederhanakan regulasi di sektor migas. Peringatan ini disampaikan dalam pidato pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) yang diselenggarakan sebagai forum migas terbesar di Asia Tenggara dengan partisipasi lebih dari 60 negara.

 

Ancaman Tegas Presiden untuk Reformasi Regulasi

 

Dalam kesempatan yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahad Dalia, Presiden Indonesian Petroleum Association Karol J. Gal, serta berbagai pejabat tinggi negara dan dubes negara sahabat, Presiden menyampaikan kritik keras terhadap kompleksitas regulasi yang selama ini menghambat investasi di sektor energi.

 

“Saya minta badan-badan regulasi, sederhanakan regulasi. Saya ulangi, sederhanakan regulasi. Tidak hanya di Indonesia, tapi Indonesia ahlinya. Indonesia ahli membuat regulasi yang demikian sulit untuk kita sendiri. Ini harus kita kurangi. Pejabat yang tidak mau mensederhanakan regulasi akan saya ganti, akan saya copot. Banyak anak-anak yang beri kesempatan,” tegas Presiden.

 

Perubahan Budaya Birokrasi yang Diharapkan

 

Presiden menjelaskan perlunya perubahan mendasar dalam budaya birokrasi Indonesia yang selama ini cenderung mempersulit proses. Kritik ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak untuk mempercepat pencapaian swasembada energi nasional yang menjadi prioritas pemerintahan saat ini.

 

Kepala negara menggarisbawahi bahwa fungsi utama pejabat pemerintah dan regulator adalah melayani masyarakat serta mendukung semua pihak yang ingin berinvestasi di Indonesia. Pendekatan ini dinilai krusial untuk mencapai hasil yang cepat bagi kepentingan rakyat di tengah dinamika dunia yang terus berubah.

Baca Juga :  Anggaran Pertahanan 2026 Capai Rp187,1 Triliun, Panglima TNI Tegaskan Senjata Canggih Memang Mahal

 

“Saya minta dirubah budaya. Kalau bisa dibikin susah, kenapa dibikin gampang? Rubah cara berpikir seperti itu. Cara berpikir seperti itu tidak boleh lagi kita biarkan di republik kita yang kita cintai ini, Saudara-saudara,” ujar Presiden dengan nada tegas.

 

Pencapaian Awal di Sektor Energi

 

Presiden menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian sektor migas dalam enam bulan pertama pemerintahannya. Minggu sebelum acara IPA, beliau telah meresmikan produksi perdana lapangan minyak Forel dan Terubuk di Kepulauan Natuna yang menjadi peresmian pertama lifting migas pada masa pemerintahannya.

 

Lapangan yang dikerjakan 100% oleh anak bangsa ini menghasilkan tambahan 20.000 barel minyak per hari dan 60 juta standar kaki kubik gas per hari. Angka ini dinilai sangat signifikan dibandingkan tren beberapa tahun terakhir dan menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai swasembada energi nasional.

 

Visi Swasembada Energi dan Kedaulatan Bangsa

 

Dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa kedaulatan suatu bangsa dijamin oleh dua kemampuan utama: memenuhi kebutuhan pangan dan energi secara mandiri. Filosofi ini menjadi landasan kebijakan pemerintah dalam mencapai kemandirian di kedua sektor strategis tersebut.

Baca Juga :  Prabowo dan PM Lawrence Wong Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Singapura

 

“Saya selalu mengatakan bahwa kedaulatan suatu bangsa dijamin oleh kemampuan bangsa itu untuk memenuhi pangan untuk bangsanya sendiri. Dan kedua, kemampuan bangsa itu untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri,” jelasnya.

 

Presiden mengoptimalkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi yang sangat besar, baik dari sumber konvensional maupun terbarukan. Potensi geotermal, hidro, angin, dan gelombang laut dinilai luar biasa dan didukung teknologi yang sudah tersedia saat ini.

 

Kolaborasi Strategis dan Dana Investasi

 

Untuk mendukung pengembangan sektor energi, pemerintah telah menyiapkan Danantara Indonesia sebagai dana investasi strategis yang siap berinvestasi dalam proyek-proyek energi bersama mitra dalam dan luar negeri. Inisiatif ini bertujuan mendorong kolaborasi antara pihak swasta dalam negeri, swasta luar negeri, BUMN, dan pemerintah dari semua tingkatan.

 

Presiden menyambut baik komitmen industri migas Indonesia untuk mendukung transisi energi melalui berbagai inisiatif, termasuk carbon capture and storage dan inovasi-inovasi lainnya. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor yang saat ini mencapai hampir 40 miliar dolar per tahun.

 

Dengan pendekatan kebijakan akal sehat dan kolaborasi strategis, Presiden yakin Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada energi, tetapi juga kembali menjadi pemasok energi dunia dalam waktu dekat. Dana yang selama ini digunakan untuk impor energi diharapkan dapat dialihkan untuk program strategis di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. ***

Editor : Rizki

Sumber Berita: https://youtu.be/nZsSfKbvi1g?si=BTqNX2kWUr8FqN9U

Berita Terkait

Ketua DPC Jakarta Utara Soroti RAPIMNAS AWPI 2025 Bertema Indonesia Emas
Ketum AWPI, “Saya Masih Punya Hutang Moral
Rapimnas AWPI 2025 Perkuat Sinergi Pers Nasional dan Pemerintah Menuju Indonesia Emas
KJRI Hamburg Selenggarakan Seminar Kesehatan Mental untuk WNI di Jerman
Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Ekosistem yang Menggurita
Ketua Umum Agus Flores Pimpin Sumpah Setia dan Pelantikan Ketua DPW FRN se-Indonesia
Sobat Dukcapil Permudah Warga Tangerang Urus Dokumen Kependudukan
Polda Jateng Gelar Kapolda Cup 2: Ajak Anak Muda Ubah Energi Tawuran Jadi Prestasi di Gelanggang
Berita ini 158 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:28 WIB

Ketua DPC Jakarta Utara Soroti RAPIMNAS AWPI 2025 Bertema Indonesia Emas

Rabu, 15 Oktober 2025 - 03:34 WIB

Ketum AWPI, “Saya Masih Punya Hutang Moral

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Rapimnas AWPI 2025 Perkuat Sinergi Pers Nasional dan Pemerintah Menuju Indonesia Emas

Senin, 13 Oktober 2025 - 11:20 WIB

KJRI Hamburg Selenggarakan Seminar Kesehatan Mental untuk WNI di Jerman

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:50 WIB

Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Ekosistem yang Menggurita

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes