Jakarta, Berita Kita – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa dirinya mengetahui adanya ancaman dan intimidasi yang diterima oleh aparat penegak hukum dari pihak-pihak yang ingin menghindar dari proses hukum. Pernyataan tersebut disampaikan saat Presiden menghadiri Kongres IV PP Tidar yang berlangsung di Jakarta pada Sabtu (tanggal belum disebutkan).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa ia telah menerima berbagai laporan terkait upaya intimidasi terhadap aparat penegak hukum. Ia menyebutkan bahwa beberapa di antaranya mengalami tindakan seperti rumah yang didatangi, mobil yang dibuntuti, hingga rumah yang difoto oleh pihak tidak dikenal.
“Saya tahu ada penegak-penegak hukum yang diancam. Saya tahu. Saya dapat laporan. Ada yang rumahnya didatangi, ada yang mobilnya diikuti, ada yang rumahnya difoto. Kita paham itu,” ujar Presiden Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Presiden menegaskan bahwa seluruh aparat hukum tidak boleh gentar menghadapi segala bentuk tekanan. Ia mengajak semua pihak tetap teguh dalam menegakkan keadilan serta menolak tunduk terhadap ancaman.
“Saya hanya ingin sampaikan, kita tidak gentar. Saya tidak gentar. Usia saya 73 tahun, saya hanya ingin meninggalkan nama baik. Saya akan melaksanakan tugas saya. Saya akan tegakkan keadilan. Saya akan melawan segala bentuk korupsi di republik ini tanpa pandang bulu,” lanjutnya.
Dalam enam bulan pertama masa pemerintahannya, Presiden mengklaim bahwa sejumlah kasus korupsi besar berhasil diungkap dan ditindaklanjuti. Ia menyatakan bahwa upaya pemberantasan korupsi akan terus dilanjutkan secara konsisten.
“Hampir tiap hari, kita membongkar kasus korupsi dan tidak akan berhenti! Tidak kita akan berhenti!” tegas Presiden.
Presiden juga menambahkan bahwa sejak dilantik sebagai kepala negara, ia bertekad untuk menyelamatkan uang rakyat dari tindakan para koruptor. Menurutnya, langkah-langkah konkret telah dilakukan oleh pemerintah, termasuk menyelamatkan ratusan triliun rupiah dana negara.
“Untuk kesekian kali lagi, saya tegaskan, ini sumpah saya, ini tekad saya, dan saya percaya, dan saya sudah buktikan dalam enam bulan pemerintahan yang saya pimpin, kita sudah selamatkan ratusan triliun uang rakyat,” ujarnya.
Selain menyoroti isu korupsi, Presiden Prabowo juga mengingatkan masyarakat mengenai adanya kekuatan besar dari luar negeri yang berusaha melemahkan Indonesia. Ia menyebutkan bahwa sejak era Bung Karno, upaya pengerdilan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri terus berlangsung.
“(Mereka) takut Indonesia bisa berdiri di atas kaki kita sendiri. Dari sejak (masa) Proklamator kita Bung Karno sampai dengan sekarang, mereka tidak ingin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Mereka selalu ingin mencuri dan merampok kekayaan bangsa kita,” kata Presiden Prabowo.
Menurut Presiden, kekuatan asing tersebut berupaya merusak fondasi bangsa melalui berbagai cara, termasuk menyuap aparat penegak hukum dan pejabat negara di berbagai lembaga.
“Dengan segala dalih dan teknik, mereka ingin rusak sendi-sendi kehidupan kita. Mereka mau menyogok hakim-hakim kita, membeli pejabat-pejabat kita di semua eselon, di semua institusi,” ujarnya.
Dalam menutup pidatonya, Presiden menegaskan komitmennya untuk tetap memegang teguh UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan dalam menjalankan pemerintahan. Ia menekankan bahwa siapa pun yang melanggar hukum dan merugikan negara akan ditindak secara tegas. ***
(Redaksi)
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis