Guru tersebut menekankan bahwa program makan gratis bukanlah sesuatu yang datang tanpa sumber. Ia menjelaskan, dana yang digunakan berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
Dalam video yang diunggah di akun TikTok @muhasasabah, guru itu menyampaikan pemahaman kepada murid-muridnya. Ia mengatakan bahwa setiap rupiah yang digunakan untuk program pemerintah memiliki asal-usul yang jelas.
Guru tersebut menegaskan bahwa rakyat ikut berkontribusi melalui pembayaran pajak. Bentuk pajak itu beragam, mulai dari pajak kendaraan bermotor, pajak rumah, hingga pajak pertambahan nilai saat berbelanja di pusat perbelanjaan.
Menurut penuturannya, pajak yang dibayarkan masyarakat dikumpulkan dan kemudian diserahkan kepada Kementerian Keuangan. Dari sana, alokasi anggaran ditentukan sesuai dengan prioritas program nasional.
Guru itu berkata, “Makan gratis itu dari pemerintah pakai uang pajak.” Kalimat ini menekankan hubungan langsung antara kewajiban membayar pajak dengan manfaat yang dirasakan kembali oleh masyarakat.
Ia kemudian melanjutkan, “Kalau misalnya ibu kalian bayar pajak motor, bayar pajak rumah, pajak kalau kalian belanja ke mall, pajak yang dikumpulkan itu dikasih ke Menteri Keuangan.”
Penjelasan ini bertujuan memberikan gambaran konkret agar anak-anak lebih mudah memahami proses pengelolaan dana publik.
Dari Kementerian Keuangan, anggaran tersebut disalurkan kepada lembaga yang berwenang. Dalam hal ini, Badan Gizi Nasional menjadi pihak yang bertugas menjalankan program Makan Bergizi Gratis.
Guru tersebut mengatakan, “Dari Menteri Keuangan dikasih ke Badan Gizi Nasional. Gizi nasional yang mengurusi tentang makan gratis.”
Penjelasan itu mendapat banyak perhatian publik. Banyak warganet menilai cara sederhana guru tersebut mampu membuat siswa memahami makna pajak dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Program ini diharapkan dapat mencegah stunting serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Keberadaan program itu juga menegaskan peran negara dalam memastikan hak dasar warganya terpenuhi, khususnya dalam hal kecukupan gizi bagi generasi muda.
Selain sebagai bentuk pelayanan publik, program tersebut juga menjadi contoh nyata bahwa pajak yang dibayarkan masyarakat kembali dalam bentuk manfaat nyata.
Pemerintah telah menekankan bahwa penggunaan dana pajak dilakukan melalui mekanisme transparansi dan akuntabilitas. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat hasil nyata dari kewajiban pajak yang mereka tunaikan.
Melalui penjelasan guru tersebut, publik diajak untuk semakin menyadari pentingnya peran pajak. Pajak bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan fondasi dari berbagai program pembangunan.
Dalam jangka panjang, pemahaman ini diharapkan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pajak adalah instrumen gotong royong modern. Seluruh masyarakat ikut serta menyumbang demi kesejahteraan bersama.
Penjelasan sederhana yang disampaikan di ruang kelas itu telah menjadi bahan diskusi luas di media sosial. Banyak pihak menilai bahwa metode seperti ini sangat efektif dalam mengedukasi generasi muda.
Dengan demikian, program Makan Bergizi Gratis bukan hanya soal penyediaan makanan sehat. Program ini juga menjadi momentum pendidikan kewarganegaraan, di mana generasi penerus belajar memahami kaitan antara pajak, negara, dan kesejahteraan rakyat. ***
Penulis : Ali Imron
Sumber Berita: https://vt.tiktok.com/ZSDGQBnrQ/