Proyek Rehabilitasi Sudin SDA Jakpus Kian Disorot, Dugaan Bendera Pinjaman Menguat

- Redaksi

Jumat, 14 November 2025 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, BERITAKITA || Aroma dugaan praktik KKN kembali menyeruak dalam proyek rehabilitasi ruang kantor Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat yang tengah berlangsung di Jalan Tanah Abang I, Blok D Lantai 7. Pekerjaan yang dialokasikan pada Tahun Anggaran 2025 ini menjadi perhatian publik setelah muncul informasi mengenai keterlibatan pihak internal. Sejumlah sumber lapangan mengemukakan bahwa pelaksanaan proyek diduga tidak sepenuhnya dilakukan penyedia resmi. Salah satu narasumber menjelaskan bahwa pola pengerjaan memperlihatkan indikasi penggunaan bendera perusahaan oleh pihak tertentu. Ia menilai dugaan tersebut semakin tajam seiring temuan di lapangan yang tidak wajar.

 

Menurut narasumber berinisial TG, pengerjaan fisik proyek diduga dikendalikan keluarga Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Pusat. Ia menyebut bahwa pelaksana menggunakan nama PT Nata Bangun Prima hanya sebagai identitas formal proyek. TG menyampaikan dugaan itu sebagai hasil pengamatan terhadap struktur kerja yang tampak dikuasai orang-orang dekat pejabat terkait. Sumber tersebut mengungkapkan bahwa pola semacam ini pernah muncul pada proyek lain sebelumnya. “Pelaksanaan tampak tidak dikelola pihak penyedia asli,” ujar TG dalam keterangannya.

 

Sementara itu, pekerja lapangan berinisial SF mengaku setiap hari melihat dominasi tenaga internal yang mengatur mekanisme proyek. Ia menyampaikan bahwa pihak penyedia hanya terlihat meminjamkan bendera untuk memenuhi syarat administrasi. SF menggambarkan bahwa pekerjaan utama dikendalikan oleh pihak yang menurutnya memiliki hubungan personal dengan pejabat struktural. Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah beberapa kali ditemui awak media saat bertugas di lokasi. “Perusahaan hanya menerima fee, semua kendali ada di orang dalam,” ucap SF secara terpisah.

Baca Juga :  Budidaya Belut dengan Lumpur: Peluang dan Tantangan bagi Pemula

 

Keanehan lain ditemukan pada papan informasi proyek yang tidak mencantumkan nilai anggaran dan tanggal kontrak. Kondisi ini memicu kritik lantaran elemen tersebut merupakan bagian wajib dalam prinsip transparansi publik. Jurnalis Sahala yang melakukan peninjauan menyatakan bahwa kelalaian itu menunjukkan lemahnya pengawasan teknis di lapangan. Ia menilai sikap pembiaran dari pihak PPTK maupun konsultan pengawas menghadirkan tanda tanya mengenai integritas pengendalian mutu. Dalam penilaiannya, papan proyek yang tidak lengkap adalah indikasi ketidakteraturan. “Terlihat jelas kejanggalannya karena tidak ada yang melakukan koreksi,” kata Sahala.

 

Dari sektor masyarakat sipil, LSM Jalak melalui Koordinator Investigasi M. Syahroni menyatakan pihaknya sedang mengumpulkan data pendukung. Syahroni menerangkan bahwa timnya telah melakukan komunikasi awal dengan Inspektorat Jakarta Pusat untuk mendorong proses klarifikasi resmi. Ia menambahkan bahwa Jalak juga membuka jalur koordinasi dengan aparat penegak hukum apabila ditemukan bukti permulaan yang cukup. Pernyataan itu ia sampaikan untuk mempertegas komitmen pengawasan publik terhadap proses pengadaan pemerintah. “Kami sedang menyiapkan berkas dan dokumentasi lengkap,” ungkap Syahroni.

Baca Juga :  Penerima Bansos Berharta di Bogor Mengundurkan Diri usai Rumahnya Dipasangi Stiker Keluarga Miskin

 

Dari aspek regulasi, data LPJK menyebut PT Nata Bangun Prima berkualifikasi usaha menengah. Namun berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2021, paket dengan pagu di bawah Rp15 miliar seharusnya dialokasikan kepada penyedia berkualifikasi kecil. Pagu proyek rehabilitasi ruang kantor ini tercatat sebesar Rp1,93 miliar sesuai Rencana Umum Pengadaan. Kondisi tersebut memunculkan dugaan ketidaksesuaian dalam proses penetapan penyedia. Dalam ranah pengadaan pemerintah, penentuan kualifikasi yang tepat merupakan bagian penting dari prinsip keadilan dan akuntabilitas.

 

Upaya klarifikasi kepada pihak Sudin SDA Jakarta Pusat hingga kini belum membuahkan hasil bagi awak media. Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Pusat, Adrian Mara Maulana, belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. Beberapa kali permintaan wawancara yang diajukan jurnalis belum direspons secara terbuka oleh yang bersangkutan. Sikap yang sama tampak dari Kasi Pemeliharaan SDA Jakarta Pusat, Citrin Indriati, yang tidak memberikan kesempatan klarifikasi langsung. Kondisi ini menambah panjang daftar ketidakterjawaban atas isu yang tengah menjadi perhatian publik.  ***

 

 

Editor : Redaksi

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Pulau Jawa Dikepung Tiga Megathrust, Ahli Peringatkan Potensi Gempa Besar dan Tsunami
Penerima Bansos Berharta di Bogor Mengundurkan Diri usai Rumahnya Dipasangi Stiker Keluarga Miskin
Renungan Sakral Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara: Momen Kapolri dan Ratusan PJU Polri Berjanji Setia pada Rakyat
BMKG: Sejumlah Kota Berpotensi Diguyur Hujan Berintensitas Ringan hingga Lebat pada Sabtu
Fenomena Busa Hitam Misterius di Langit Subang Bikin Geger Warga
Asap Beracun dari Sampah: Ancaman Senyap yang Mengintai Udara
Cuaca Ekstrem Landa Harapan Indah, Warga Diminta Waspada 
Kepala SMPN 13 Bandar Lampung Klarifikasi Isu Siswi Dikeluarkan Karena Bullying
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 17:03 WIB

Pulau Jawa Dikepung Tiga Megathrust, Ahli Peringatkan Potensi Gempa Besar dan Tsunami

Senin, 1 Desember 2025 - 07:27 WIB

Penerima Bansos Berharta di Bogor Mengundurkan Diri usai Rumahnya Dipasangi Stiker Keluarga Miskin

Rabu, 26 November 2025 - 08:20 WIB

Renungan Sakral Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara: Momen Kapolri dan Ratusan PJU Polri Berjanji Setia pada Rakyat

Sabtu, 15 November 2025 - 09:02 WIB

BMKG: Sejumlah Kota Berpotensi Diguyur Hujan Berintensitas Ringan hingga Lebat pada Sabtu

Jumat, 14 November 2025 - 14:05 WIB

Proyek Rehabilitasi Sudin SDA Jakpus Kian Disorot, Dugaan Bendera Pinjaman Menguat

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes