KARIMUN, BERITAKITA || Program pembinaan kemandirian di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tanjungbalai Karimun kembali menunjukkan hasil menggembirakan. Melalui kegiatan pertanian di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berhasil memanen 180 kilogram kangkung pada Sabtu, 15 November 2025. Panen ini bukan hanya menjadi bukti keberhasilan program, tetapi juga cerminan upaya berkelanjutan Rutan dalam membangun sumber daya manusia yang lebih siap kembali ke masyarakat.
Kegiatan pertanian di area SAE telah menjadi bagian penting dalam strategi pembinaan berbasis kerja produktif. Dengan pendampingan petugas, para WBP dilatih untuk mengolah tanah, menanam, merawat, hingga memanen hasil pertanian. Proses ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama—bekal penting yang dapat diterapkan setelah mereka menyelesaikan masa pidana.
Kepala Rutan Kelas IIB Tanjungbalai Karimun, Yoga Hadhi Wijaya, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para WBP yang terlibat dalam program ini. Menurutnya, keberhasilan panen kali ini mempertegas bahwa pembinaan yang diberikan bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah proses pemberdayaan.
“Program SAE ini tidak hanya menghasilkan produk pertanian yang bermanfaat, tetapi juga membentuk etos kerja, kedisiplinan, serta kemampuan baru bagi WBP agar siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Lebih dari sekadar aktivitas pertanian, panen kangkung ini juga memiliki nilai ekonomi dan sosial. Hasil sebanyak 180 kilogram tersebut sebagian dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur Rutan, sehingga mendukung ketahanan pangan internal. Sementara sisanya dijual kepada masyarakat sekitar. Langkah ini tidak hanya membantu menambah pemasukan Rutan, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bagi WBP tentang pengelolaan hasil usaha dan pentingnya keberlanjutan ekonomi.
Program pembinaan berbasis kerja produktif seperti pertanian SAE merupakan salah satu bentuk nyata pendekatan humanis dalam sistem pemasyarakatan modern. Rutan tidak hanya menjadi tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang edukasi dan transformasi diri. Melalui kegiatan ini, WBP diberikan kesempatan untuk menemukan potensi baru, memperbaiki diri, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Ke depan, Rutan Kelas IIB Tanjungbalai Karimun berencana memperluas jenis tanaman serta meningkatkan kapasitas lahan pertanian SAE. Harapannya, semakin banyak WBP yang bisa terlibat dan memperoleh manfaat, baik dari sisi keterampilan maupun mentalitas kerja.
Dengan hasil panen yang terus meningkat dan respons positif dari masyarakat, Rutan Karimun membuktikan bahwa pembinaan berbasis kemandirian adalah investasi jangka panjang bagi pembangunan manusia. Program ini menjadi jembatan bagi WBP untuk kembali ke tengah masyarakat dengan lebih percaya diri, lebih terampil, dan lebih siap menjadi pribadi yang produktif.
Pembinaan yang humanis bukan hanya tentang memperbaiki perilaku, tetapi juga membuka peluang baru. Dan panen kangkung ini menjadi salah satu tanda bahwa perubahan itu benar-benar tumbuh. ***
Penulis : Dadan
Sumber Berita: Rilis