Sidang Tom Lembong Memanas, Pengamanan Diperketat dan Dugaan Kriminalisasi Mencuat

- Redaksi

Jumat, 18 Juli 2025 - 18:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita – Sidang kasus yang melibatkan mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (17/7). Situasi di lokasi berlangsung cukup dinamis sejak pagi hingga sore hari. Dua tokoh penting hadir dalam persidangan, yakni Tom Lembong sendiri serta Sekjen PDIP Kasto Kristianto.

 

Pengamanan ketat diterapkan sejak pagi. Berdasarkan informasi dari lapangan, sekitar 1.200 aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya persidangan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penumpukan massa dari berbagai kelompok pendukung dan simpatisan.

 

Yusuf, salah satu pengamat yang hadir langsung di lokasi, menilai kehadiran aparat dalam jumlah besar menunjukkan adanya atensi tinggi dari pemerintah terhadap kasus ini.

 

“Kita bisa melihat, dengan diturunkannya aparat sebanyak ini, ada indikasi bahwa hasil keputusan nanti dianggap memiliki dampak besar, termasuk kemungkinan tidak berpihak pada prinsip-prinsip keadilan,” ujar Yusuf dalam wawancara bersama RH Channel.

 

Ia menyampaikan, kasus Tom Lembong yang berkaitan dengan dugaan korupsi dalam impor gula tidak memiliki bukti kerugian negara secara langsung.

Baca Juga :  Kemendagri Tegaskan Pentingnya Ketegasan Pemda dan Aparat Terhadap Ormas Bermasalah

 

“Tidak ada uang negara yang diambil oleh Pak Tom, dan secara hukum formal pun tidak ada celah yang memberatkan beliau,” tambah Yusuf.

 

Yusuf juga menilai bahwa kriminalisasi terhadap Tom Lembong erat kaitannya dengan dinamika politik nasional, khususnya residu dari Pilpres sebelumnya.

 

“Tom adalah figur yang dikenal dekat dengan Anies Baswedan dan secara strategis mendukungnya dalam Pilpres lalu. Ada kemungkinan rasa kebencian atau dendam politik dari pihak tertentu terhadap Tom,” katanya.

 

Lebih lanjut, Yusuf menegaskan bahwa fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan pergeseran arah negara.

 

“Dalam satu dekade terakhir, kita tidak lagi berada di bawah naungan negara hukum, melainkan negara kekuasaan. Hukum seperti tunduk pada hasrat politik para penguasa,” tegasnya.

 

Ia juga menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap bangkit dan sadar terhadap arah perjalanan bangsa.

 

“Kebangkitan tidak harus dengan revolusi atau kerusuhan. Tapi bangkitlah dalam kesadaran, mental, dan semangat nasionalisme. Sekarang bukan lagi soal benar dan salah, tapi soal siapa yang berkuasa,” katanya.

Baca Juga :  Kapolri Flag Off Riau Bhayangkara Run 2025

 

Terkait kemungkinan vonis terhadap Tom Lembong, Yusuf menyatakan bahwa apapun hasilnya, hal ini menjadi titik balik dalam perjalanan hukum di Indonesia.

 

“Jika Tom dibebaskan atau tetap dipenjara, ini menjadi cermin kemunduran sistem keadilan kita. Ini panggilan nasionalisme bagi semua elemen bangsa, termasuk TNI dan Polri, untuk mengembalikan marwah kedaulatan negara,” ungkapnya.

 

Pantauan RH Channel juga mencatat adanya dinamika massa di luar pengadilan, termasuk emak-emak yang berdebat dengan aparat dan menyuarakan keresahan mereka. Beberapa bagian dari perbincangan di lapangan juga menunjukkan bahwa publik merasa negara telah kehilangan arah dalam pengelolaan demokrasi dan hukum.

 

Siaran RH Channel berjanji akan melanjutkan peliputan secara langsung setelah waktu istirahat Maghrib, untuk menyampaikan informasi terkini menjelang keluarnya Tom Lembong dari ruang sidang. Para pemirsa diimbau tetap mengikuti kanal YouTube mereka untuk perkembangan lebih lanjut.  ***

Editor : Rizki

Sumber Berita: https://www.youtube.com/live/DK2fyw9SCBQ?si=OtWwXd30mZfVYROp

Berita Terkait

Ketua DPC Jakarta Utara Soroti RAPIMNAS AWPI 2025 Bertema Indonesia Emas
Ketum AWPI, “Saya Masih Punya Hutang Moral
Rapimnas AWPI 2025 Perkuat Sinergi Pers Nasional dan Pemerintah Menuju Indonesia Emas
KJRI Hamburg Selenggarakan Seminar Kesehatan Mental untuk WNI di Jerman
Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Ekosistem yang Menggurita
Ketua Umum Agus Flores Pimpin Sumpah Setia dan Pelantikan Ketua DPW FRN se-Indonesia
Sobat Dukcapil Permudah Warga Tangerang Urus Dokumen Kependudukan
Polda Jateng Gelar Kapolda Cup 2: Ajak Anak Muda Ubah Energi Tawuran Jadi Prestasi di Gelanggang
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:28 WIB

Ketua DPC Jakarta Utara Soroti RAPIMNAS AWPI 2025 Bertema Indonesia Emas

Rabu, 15 Oktober 2025 - 03:34 WIB

Ketum AWPI, “Saya Masih Punya Hutang Moral

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Rapimnas AWPI 2025 Perkuat Sinergi Pers Nasional dan Pemerintah Menuju Indonesia Emas

Senin, 13 Oktober 2025 - 11:20 WIB

KJRI Hamburg Selenggarakan Seminar Kesehatan Mental untuk WNI di Jerman

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:50 WIB

Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Ekosistem yang Menggurita

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes