Jakarta, Berita Kita — Kiprah sineas Indonesia semakin bersinar di kancah perfilman internasional. Beberapa sutradara Tanah Air tercatat berhasil menyutradarai film yang dibintangi aktor dan aktris Hollywood ternama. Salah satunya adalah Timo Tjahjanto yang akan mengarahkan Jason Statham dalam film sekuel The Beekeeper 2.
Informasi tersebut disampaikan oleh produser The Shadow Strays, Wicky Olindo, dalam sebuah diskusi panel bertajuk “Masa Depan Sinema Indonesia” yang digelar oleh Motion Picture Association (MPA) bersama sejumlah pemangku kepentingan industri film nasional di Kebon Sirih, Jakarta, pada Rabu (11/6).
“Jason Statham menonton filmnya The Shadow Strays. Dan setelah dia menonton film ini, Jason berkata, ‘Saya ingin orang yang membuat ini menjadi sutradara saya,’ itulah mengapa Anda mendapatkan kabar tentang sekuel The Beekeeper, kan?” ujar Wicky menjelaskan proses keterlibatan Timo dalam proyek film tersebut.
Selain Timo Tjahjanto, sutradara berbakat lainnya seperti Mouly Surya juga mencatat prestasi internasional dengan menggarap film Trigger Warning, yang dibintangi aktris papan atas Jessica Alba. Sementara itu, Kimo Stamboel saat ini tengah menggarap film Abadi Nan Jaya (The Elixir) yang merupakan hasil kolaborasi dengan tim kreatif dari serial Korea Selatan ternama, Kingdom.
Momentum ini turut diperkuat oleh kesuksesan film animasi Jumbo garapan rumah produksi Visinema Pictures. Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini mencetak rekor sebagai film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia, dengan lebih dari 10 juta penonton dan pendapatan lokal melampaui 20 juta dolar AS, bahkan mengungguli rekor Frozen 2.
“Ketika cerita lokal dibuat dengan kualitas global, dunia merespons,” ungkap Angga menyoroti kekuatan konten lokal yang dieksekusi dengan standar internasional.
Jumbo tidak hanya sukses di pasar domestik, tetapi juga telah tayang di lebih dari 30 negara, menandai babak baru dalam sejarah industri film animasi Indonesia.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa jika sineas Indonesia mampu mempertahankan kualitas produksi serta penceritaan yang kuat dengan sentuhan khas lokal—seperti bela diri tradisional, mitologi, dan budaya—maka peluang keterlibatan aktor internasional akan semakin terbuka. Potensi karya Indonesia untuk menembus pasar global pun menjadi semakin nyata. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis