Bekasi, Berita Kita – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Pondok Melati menggelar kegiatan sosialisasi bertema antisipasi dan pencegahan potensi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, dan melibatkan unsur kepolisian, pemerintahan, tokoh masyarakat, pemuda, serta berbagai organisasi kemasyarakatan.
Kegiatan dilaksanakan sebagai upaya bersama menjaga stabilitas lingkungan, terutama menghadapi berbagai tantangan sosial yang berpotensi mengganggu ketenteraman warga. Hadir dalam acara ini Wakapolsek Pondok Gede AKP Sri Kusnandar dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi Nesan Sujana sebagai narasumber utama.
Dalam pemaparannya, AKP Sri Kusnandar menyatakan bahwa meski situasi keamanan wilayah tergolong kondusif, masyarakat tidak boleh lengah terhadap potensi gangguan. Ia menyoroti maraknya penyalahgunaan gawai untuk penipuan dan penyebaran hoaks, serta ancaman serius dari narkoba yang menyasar kalangan muda.
“Saya mengikuti kegiatan antisipasi ancaman gangguan Kamtibmas di aula Pondok Melati yang berjalan cukup lancar. Semoga Pondok Melati lebih aman dan kondusif ke depannya,” ungkap AKP Sri Kusnandar.
Ia juga menambahkan bahwa berbagai masukan dari masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.
“Banyak hal-hal yang disampaikan oleh para peserta, semua menjadi masukan untuk menciptakan Pondok Melati yang aman. Bekasi harus keren,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Bekasi, Nesan Sujana, mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap paham radikalisme dan intoleransi yang bisa merusak nilai-nilai kebhinekaan. Ia menyampaikan bahwa saat ini tercatat ada 35 mantan narapidana terorisme yang berdomisili di wilayah Kota Bekasi.
“Kami dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bekasi bekerja sama dengan kepolisian sektor Pondok Gede, FKDM tingkat kota dan kecamatan, melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi gangguan, ancaman, hambatan, dan tantangan terhadap Kamtibmas,” tutur Nesan Sujana.
“Kami memberikan masukan kepada masyarakat agar informasi ini juga sampai ke elemen masyarakat terkecil, dari RT, RW hingga kelurahan. Harapannya, Bekasi bisa menjadi kota yang nyaman dan warganya sejahtera, sekaligus mewujudkan cita-cita nasional,” lanjutnya.
Diskusi berlangsung interaktif dan menunjukkan tingginya kepedulian warga terhadap keamanan lingkungan. Forum ini menjadi wadah partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi awal terkait potensi gangguan keamanan di sekitar mereka.
“Kegiatan hari ini sangat positif. Masyarakat turut memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan keamanan wilayah,” jelas salah satu peserta forum.
Pondok Melati dikenal sebagai kawasan yang menjunjung tinggi kerukunan umat beragama, dengan sebutan “Kampung Pancasila”. Kerukunan yang telah terbangun itu diharapkan tetap terjaga sebagai pondasi kekuatan sosial di tengah dinamika masyarakat.
Di akhir acara, seluruh peserta menyepakati bahwa menjaga Kamtibmas adalah tanggung jawab bersama. Peran FKDM dinilai sangat strategis dalam menjadi garda terdepan deteksi dini serta membangun sinergi antara aparat dan warga.
“Ketika masyarakat ikut terlibat dalam menciptakan keamanan, insyaallah Kecamatan Pondok Melati akan semakin aman, tertib, dan kondusif,” tutup narasumber. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: https://youtu.be/2pLL0j4pQFA?si=rRPPDYaAEMAefKSB