Yogyakarta, DIY Berita Kita — Pemerintah Kota Yogyakarta tengah mempersiapkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di atas lahan Sultan Ground milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Proyek ini berlokasi di Balerejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, dan direncanakan akan dimulai pada pertengahan hingga akhir Juli 2025.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan, menyampaikan bahwa pembangunan rusunawa ini memanfaatkan tanah kosong milik Keraton yang telah diserahkan melalui surat kekancingan sejak tahun 2020.
“Pembangunan direncanakan mulai pertengahan hingga akhir Juli 2025,” ujar Sigit di Yogyakarta, Rabu (11/6).
Lahan tersebut digunakan berdasarkan Surat Pinjam Pakai Tanah Milik Sri Sultan Hamengku Buwono dengan Nomor: 028.8/HT/KPK/2020, yang memperkuat legalitas pemanfaatan lahan Sultan Ground oleh Pemkot Yogyakarta.
Rusunawa yang akan dibangun terdiri dari empat lantai. Lantai pertama disiapkan untuk fasilitas penunjang, seperti ruang usaha, musala, dan satu unit hunian yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas. Sementara itu, lantai dua hingga empat akan dibagi menjadi 13 unit hunian bertipe 30 yang dilengkapi dua kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi.
“Targetnya selesai pada akhir tahun ini juga, sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat,” imbuh Sigit.
Pembangunan rusunawa ini dibiayai sepenuhnya oleh Dana Keistimewaan (Danais) dengan total anggaran sebesar Rp5 miliar. Menurut Sigit, proyek tersebut tidak hanya bertujuan memperluas akses terhadap hunian yang layak, tetapi juga merupakan bagian dari strategi pengembangan kawasan perkotaan secara inklusif.
Berbeda dari proyek rusunawa sebelumnya, skema penetapan penghuni untuk rusunawa ini masih dalam tahap pembahasan. Pemerintah Kota Yogyakarta belum menentukan secara pasti kriteria calon penghuni.
“Kami akan diskusi, berdialog dengan tokoh masyarakat dan wilayah untuk menyusun skema penghuniannya. Apakah akan diprioritaskan bagi warga sekitar Muja Muju atau juga membuka peluang bagi masyarakat luar, itu akan kami rembuk bersama,” jelas Sigit.
Dengan dukungan Danais dan kolaborasi antara pemerintah serta masyarakat, rusunawa di Balerejo diharapkan menjadi model hunian layak yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah perkotaan Yogyakarta. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis