Jakarta, BeritaKita — Film Superman arahan James Gunn akhirnya tayang dan langsung memantik berbagai respons dari para penonton dan pengamat film. Salah satu reviewer menyampaikan pandangannya secara jujur, menyebut film ini sebagai proyek awal yang sangat menjanjikan untuk membangun semesta DC yang baru, meskipun tidak luput dari kekurangan.
“Film Superman ini adalah landasan yang sangat kuat. Sebuah fondasi yang hampir sempurna untuk proyek 10 tahunan James Gunn. Tapi tetap saja belum sempurna,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa banyak reviewer lain tampaknya enggan mengkritik secara objektif karena mereka merupakan penggemar Superman dan DC. Namun, sebagai seorang kritikus film dan juga penggemar berat Superman, ia mengaku berada dalam dilema.
“Di satu sisi, gue pengin film ini sukses. Tapi sebagai kritikus, gue merasa wajib menunjukkan sisi yang kurang,” lanjutnya.
James Gunn, menurutnya, berhasil menghidupkan kembali nuansa klasik Superman ala Richard Donner dan Christopher Reeve, bahkan membalutnya dengan semangat Silver Age Comics seperti For All Seasons dan All-Star Superman. Superman versi ini terasa lebih cerah, ringan, dan humanis, sangat berbeda dari versi gelap ala Zack Snyder.
“James Gunn berhasil membangun sisi manusiawi Superman. Gak ada debat di sana. Ini kayak nonton komik yang hidup,” jelasnya.
Pujian juga diberikan kepada aktor David Corenswet yang memerankan Superman, serta interaksi karakter lain seperti Mr. Terrific, Hawkgirl, dan Krypto si anjing super. Chemistry antara Clark Kent dan Lois Lane juga dinilai kuat, meski ia berharap Lois diberi lebih banyak porsi investigatif.
Meski begitu, ia menyoroti kelemahan dalam struktur cerita. Menurutnya, film ini terlalu cepat dalam menyampaikan alur, sehingga mengorbankan kedalaman emosional tokoh utama.
“Film ini terlalu fokus ke ‘what’s next’. Kebanyakan karakter masuk, jadinya emosional Superman kurang tergali. Gue penginnya film ini lebih fokus ke karakter utama, bukan disibukkan sama subplot yang belum penting,” ungkapnya.
Tokoh Lex Luthor yang diperankan oleh Nicholas Hoult juga menuai kritik. Ia merasa karakter tersebut terlalu kekanak-kanakan dan belum memberikan ancaman yang meyakinkan.
“Lex Luthor di sini masih transisi. Belum terasa jenius sekaligus menakutkan seperti yang seharusnya,” ujarnya.
Ia juga menyayangkan narasi yang dianggap terlalu rumit untuk film pembuka dan pilihan humor yang kadang mengganggu intensitas adegan serius. Di sisi lain, aspek visual dan CGI justru menuai pujian.
“Adegan terbang di film ini yang terbaik. Kamera dinamis banget, dan CGI di siang hari itu langkah berani dan berhasil,” ujarnya.
Menutup ulasan, ia memberikan skor 8 dari 10 untuk film Superman ini. Ia berharap kritik ini bisa jadi masukan membangun untuk film-film DC selanjutnya.
“Film ini bukan jelek, justru sangat layak ditonton. Tapi supaya bisa naik level, kritik itu penting. Gue yakin kalian juga setuju: film ini keren, tapi belum sempurna,” tutupnya. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: https://youtu.be/tR9BDw2FUCg?si=KVHFGtMts_EKEjRw