Jakarta, BeritaKita—Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kembali digelar di Gedung Karya, Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat. Tahun ini, Rakornas mengusung tema “Kolaborasi Strategis dan Digitalisasi Penanganan Kendaraan Dimensi dan Muatan Lebih untuk Transportasi Darat yang Aman dan Berkeselamatan.” Selasa, (30/9/2025).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwaghandi. Kehadiran Menhub menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi persoalan kendaraan over dimension and over loading (ODOL) yang masih marak terjadi di jalan raya.
Rakornas turut dihadiri sejumlah kepala daerah dari berbagai wilayah Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Wali Kota Depok, serta Wali Kota Manado. Kehadiran para kepala daerah menunjukkan komitmen bersama untuk menghadirkan solusi konkret dalam penanganan ODOL.
Persoalan kendaraan ODOL telah lama menjadi perhatian pemerintah karena berdampak langsung pada keselamatan lalu lintas, kerusakan infrastruktur jalan, hingga mengganggu kelancaran distribusi logistik. Oleh sebab itu, forum Rakornas dianggap sebagai momentum strategis untuk menyatukan persepsi dan langkah tindak lanjut di seluruh daerah.
Dalam jalannya diskusi, berbagai aspek strategis dibahas secara mendalam. Mulai dari penguatan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, pembinaan industri karoseri, strategi penegakan hukum, hingga digitalisasi pengawasan terhadap kendaraan barang yang tidak sesuai aturan.
Semua pembahasan diarahkan untuk mendukung kebijakan nasional yang menempatkan keselamatan warga sebagai prioritas utama. Transportasi darat yang aman, tertib, dan berkeselamatan menjadi tujuan bersama yang tidak bisa ditunda lagi.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam implementasi kebijakan di lapangan. Ia menyatakan bahwa keberhasilan penanganan ODOL sangat bergantung pada sinergi pusat dan daerah.
“Penanganan kendaraan ODOL membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah,” ujar Tri.
Menurutnya, pemerintah daerah merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan kebijakan. Oleh karena itu, penyamaan langkah dan koordinasi lintas wilayah menjadi kunci agar target penertiban kendaraan ODOL dapat tercapai sesuai rencana.
Lebih jauh, Tri Adhianto menegaskan komitmen Kota Bekasi untuk berkontribusi aktif dalam mendukung upaya nasional tersebut. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk memperkuat pengawasan transportasi barang di wilayahnya.
“Kami tengah mendorong integrasi sistem digital dalam pengawasan kendaraan angkutan barang, mulai dari penataan rute, titik pengawasan terpadu, hingga pemanfaatan data lintasan berbasis sensor,” jelasnya.
Tri berharap inovasi berbasis digital tersebut dapat menjadi bagian dari solusi pengendalian ODOL yang lebih efektif, terutama di tingkat daerah. Dengan begitu, kebijakan pusat tidak berhenti di tataran wacana, melainkan benar-benar terealisasi di lapangan.
Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwaghandi, dalam arahannya menegaskan bahwa hasil Rakornas kali ini harus dapat ditindaklanjuti secara nyata. Menurutnya, penanganan ODOL tidak boleh lagi sekadar menjadi topik tahunan tanpa hasil konkret.
“Penanganan ODOL ini jangan hanya menjadi wacana yang berulang. Kita harus mampu merumuskan langkah konkret, implementatif, dan terukur agar persoalan ini tidak terus berjalan di tempat,” tegas Menhub.
Dudy juga mengingatkan bahwa keberhasilan pengendalian ODOL akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Selain meningkatkan keselamatan di jalan raya, kebijakan ini juga akan memperpanjang usia infrastruktur dan menekan biaya perawatan jalan yang kerap terkikis akibat beban berlebih kendaraan.
Melalui forum Rakornas, diharapkan lahir kesepakatan strategis yang dapat diterapkan di seluruh daerah secara seragam. Kebijakan berbasis teknologi dan terintegrasi nasional menjadi harapan besar dalam menciptakan transportasi darat yang lebih modern dan efisien.
Pemerintah Kota Bekasi sendiri menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh setiap kebijakan yang dihasilkan dari forum ini. Langkah-langkah konkret akan segera disiapkan agar implementasi di lapangan dapat berjalan tanpa hambatan.
Dengan sinergi yang kuat antara pusat dan daerah, diharapkan permasalahan kendaraan ODOL dapat teratasi secara bertahap. Pada akhirnya, transportasi darat yang aman, tertib, dan berkeselamatan akan menjadi warisan positif bagi seluruh masyarakat. ***
Editor : Redaksi