JAKARTA, BERITAKITA || Visinema Group kembali berpartisipasi dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memperkuat ekosistem perfilman Indonesia. Kehadiran ini menegaskan posisi Visinema sebagai studio yang konsisten membuka ruang kolaborasi dan kesempatan bagi talenta kreatif baru.
Pada 29 November–1 Desember 2025, Visinema mengisi JAFF Market di Jogja Expo Center, Yogyakarta. Kehadiran mereka menjadi wadah bertemu bagi penulis, sutradara, produser, eksekutif, komunitas film, serta pelaku industri lainnya untuk berjejaring dalam suasana profesional dan kolaboratif.
Presiden Visinema Group, Herry B. Salim, menegaskan bahwa keterlibatan Visinema di JAFF merupakan langkah berkelanjutan mendukung industri film nasional. Ia menyampaikan secara umum bahwa JAFF adalah ruang penting bagi pertumbuhan ekosistem film Indonesia. “Kehadiran kami tahun ini merupakan kelanjutan dari komitmen untuk mendukung talenta baru dan membuka ruang dialog,” kata Herry.
Selama berada di JAFF Market, Visinema menempati booth 54 Zona B yang berfungsi sebagai titik temu bagi para kreator. Ruang ini menjadi tempat diskusi, sesi pitching, pertukaran gagasan, serta pembentukan jejaring yang dapat berkembang menjadi kolaborasi jangka panjang.
Untuk mendukung regenerasi kreator, Visinema kembali membuka pitching cerita terbuka yang dipandu oleh produser Tersi Eva Ranti dan Dara Dwi Tanti. Tiga finalis terpilih akan mempresentasikan karya mereka pada hari terakhir JAFF Market, dan satu cerita akan dikembangkan bersama Visinema sebagai bentuk dukungan konkret kepada penulis baru.
Partisipasi Visinema di JAFF 2025 juga mencakup penayangan film terbaru dari BION Studios berjudul Suka Duka Tawa. Film ini merupakan debut penyutradaraan Aco Tenriyagelli dan ditetapkan sebagai Closing Film JAFF 2025 pada 6 Desember. Tiket pemutaran perdananya telah habis terjual, menandakan antusiasme besar dari publik.
Menjelang penayangan tersebut, BION Studios menggelar konferensi pers pada 1 Desember bersama para pemeran, di antaranya Rachel Amanda, Marissa Anita, Arief Brata, Bintang Emon, dan Gilang Bhaskara. Acara ini menjadi ruang bagi para kreator untuk membahas proses kreatif yang melatarbelakangi produksi Suka Duka Tawa.
Sebagai upaya berbagi wawasan, Visinema juga menghadirkan sejumlah sesi diskusi dan talkshow. Program-program ini mencakup topik pengembangan konten, proses kreatif, strategi distribusi, hingga perjalanan karya dari festival menuju kesuksesan komersial. Para pembicara terdiri dari eksekutif dan kreator yang telah membangun portofolio kuat bersama Visinema.
Beberapa sesi unggulan termasuk pemaparan Angga Dwimas Sasongko mengenai perjalanan karya dari festival hingga box office; diskusi tentang cerita keluarga Indonesia oleh Herry B. Salim dan Anggia Kharisma; serta kelas penulisan naskah oleh Irfan Ramli dan Ifan Ismail. Program tambahan juga dihadirkan oleh tim distribusi dan strategi konten Visinema untuk memperluas wawasan peserta mengenai industri film modern.
JAFF 2025 turut menjadi momentum pengenalan film aksi epik terbaru Visinema berjudul Ratu Malaka. Angga Dwimas Sasongko memperkenalkan jajaran pemain dan kolaborator kreatif dalam sesi bertajuk “Queen of Malacca: The Rise of a New Epic from Visinema,” yang berlangsung pada 30 November 2025 di Plaza Stage JAFF Market.
Dalam kesempatan berbeda, Herry B. Salim menyampaikan pandangannya mengenai interaksi dengan komunitas kreatif di JAFF. Ia mengemukakan secara tidak langsung bahwa semangat para kreator selalu menjadi inspirasi bagi Visinema. “Ruang seperti JAFF membuka banyak jalan bagi talenta baru,” ujarnya. Herry menambahkan bahwa setiap percakapan dan gagasan dapat menjadi fondasi bagi langkah industri film Indonesia di masa depan.
Selain program utama, Visinema juga menghadirkan JUMBO Inclusive Screening di Empire XXI pada 1 Desember serta Booth Na Willa yang menawarkan pengalaman visual interaktif untuk keluarga. Seluruh rangkaian kegiatan Visinema berlangsung hingga 6 Desember 2025 dan terbuka bagi masyarakat yang ingin merayakan perkembangan cerita serta energi baru dalam perfilman Indonesia. ***
Editor : Beritakita.click
Sumber Berita: Rilis