Bekasi – Berita Kita – Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menghadiri acara buka bersama Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Keluarga Besar Maluku – Maluku Utara se-Jabodetabek, bersama 1000 anak yatim di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, (25/3). Acara ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada 1000 anak yatim piatu dan kaum dhuafa, serta ceramah bersama yang disampaikan oleh Ust Tile.
Dalam sambutannya, Wawali Harris Bobihoe menyampaikan bahwa FPMM telah melakukan berbagai macam pembinaan bagi para anggotanya, serta berkontribusi mensejahterakan masyarakat. “FPMM juga mampu bersinergi hingga saat ini dengan pemerintah. Semoga Allah SWT selalu limpahkan keberkahaan untuk kita dan Kota Bekasi tercinta,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wawali Harris Bobihoe mengatakan bahwa sinergi antara Pimpinan daerah dan para tokoh dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan di Kota Bekasi. “Menjadi prioritas untuk konsisten merajut keharmonisan dan terus menggaungkan toleransi untuk mewujudkan kota yang damai,” imbuhnya.
Pentingnya menjaga harmonisasi di Kota Bekasi, kolaborasi dilakukan dari tingkat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bekasi, para tokoh masyarakat hingga masyarakatnya. “Menjadi tugas yang penting di masyarakat yakni dalam hal mengenal budaya, kultur, dan sosial yang berada di Kota Bekasi. Juga berfungsi juga dalam pencegahan dini terhadap konflik-konflik yang terjadi di wilayah, membantu tugas pemerintah dalam terciptanya hubungan yang harmonis antar sesama anak bangsa,” kata Wawali Harris Bobihoe.
Dikatakannya, Kota Bekasi merupakan miniatur dari Indonesia yang beragam agama, suku, budaya, dan ras. “Masyarakat yang heterogen, di Kota ini saling menjaga. Tentunya ini berkat kerjasama semua pihak dan terutama para tokoh,” ucapnya.
Wawali Harris Bobihoe berharap agar masyarakat Kota Bekasi tetap bisa saling menjaga, melindungi, menyayangi, aman, dan damai terus. “DNA dari masyarakat Kota Bekasi ini sudah baik. Jadi kita tetap harus guyub dan juga rukun. Dan juga memahami keberagaman dan perbedaan dalam persatuan untuk Indonesia yang lebih baik,” imbaunya. ***
(Riz/red)