Bekasi, (Berita Kita) Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, mengungkapkan duka mendalam atas wafatnya pendiri Majelis Taklim Ar-Ridhwan, Habib Ali bin Sholeh Alatas, pada usia 76 tahun. Almarhum dikenal sebagai ulama kharismatik dan tokoh pendakwah berpengaruh hingga mancanegara. Sabtu, 5 April 2025.
“Beliau adalah ulama besar dengan kontribusi luar biasa. Banyak masyarakat yang antusias mengantarkan kepergiannya,” ujar Wawali Harris Bobihoe. Ia menyebut Habib Ali Alatas sebagai tokoh nasional asal Bekasi yang dikenal hingga Brunei Darussalam dan Malaysia, berjasa dalam menjaga kemaslahatan masyarakat dan ketahanan nasional.
Wawali Harris berencana mengusulkan pengabadian nama Habib Ali Alatas sebagai nama jalan di Bekasi melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) sebagai payung hukum. “Kami berencana akan mengusulkan pengabadian nama beliau sebagai nama jalan di Bekasi. Melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) sebagai payung hukum, saya kira, Pa Wali juga setuju,” ucapnya.
Habib Ali Alatas dianggap sebagai simbol harmonisasi di Kota Bekasi karena kediamannya berdampingan dengan etnis Tionghoa dan klenteng. “Beliau menjadi simbol dari harmonisasi, simbol dari kerukunan antar etnis maupun agama. Majelis yang didirikan beliau berada berdampingan dengan klenteng yang ada disekitarnya. Hidup rukun dan menghormati satu dengan lainnya. Contoh kehidupan bermasyarakat, beliau menjadi tauladan bagi warga masyarakat,” jelas Wawali Harris.
Sebagai ulama, Habib Ali Alatas dikenal konsisten dalam dakwah dan pendidikan agama di Bekasi sejak 1980-an. Ia juga dikenal sebagai pelantun Maulid Diba’ yang hafal ratusan bait syair tentang sejarah kehidupan Rasulullah. ***
(Riz/red)